Orangtua Waspadalah Terhadap Rencana Anak Merayakan Tahun Baru

Meski masih sebatas rencana namun apa yang mereka bicarakan bisa berdampak buruk bagi mereka sendiri.

Penulis: M. Syah Beni | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/M SYAH BENI
Ketua KPAID Palembang, Adi Sangadi 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, M Syah Beni

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Para orangtua di Palembang sebaiknya mulai mengetatkan aktivitas anak-anak jelang pergantian tahun.

Sejumlah anak-anak sekolah mulai merencanakan acara apa yang dibuat untuk merayakan tahun baru.

Seperti yang Tribun Sumsel dengarkan dari obrolan para anak sekolah saat berada di satu sekolah di kawasan Bukit Besar Palembang.

Meski masih sebatas rencana namun apa yang mereka bicarakan bisa berdampak buruk bagi mereka sendiri.

"Tahun baru nanti kita buat acara di rumahnya A saja. Dia kan kos. Jadi bebas," ujar seorang anak laki-laki berseragam Sekolah Menengah Atas (SMA) kepada para tiga orang temannya, Selasa, (8/12/2015).

Temannya bahkan berencana mengajak pacar untuk merayakan malam tahun baru.

"Biar ramai nanti ajak saja pacar masing-masing," celetuknya

"Mana bisa. Pasti tidak boleh orangtuanya keluar malam-malam," jawab pria itu

Temannya langsung memberi ide lagi, nanti saat malam tahun baru mereka akan beramai-ramai datang ke rumah pacar pria tersebut untuk meminta izin mengajak pacar temannya tersebut keluar saat malam tahun baru.

"Nanti kita izinnya ramai-ramai. Pasti diizinkan," ucap temannya optimis

Adanya rencana-rencana yang akan diadakan oleh anak-anak sekolah pada malam tahun baru juga telah diketahui oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Palembang.

Adai Sangadi, ketua KPAID Palembang mengatakan, sebaiknya orangtua mulai mengetatkan aktivitas anak-anak menjelang tahun baru.

Berdasarkan pengalamannya, malam tahun baru yang identik dengan acara anak muda sering menjadi momen kejahatan oleh orang tertentu.

"Orangtua harus beri penjelasan kepada anaknya bahwa tahun baru itu tidak perlu dirayakan. Apalagi sampai mengizinkan anaknya keluar rumah untuk merayakan tahun baru," ujarnya

Lanjut Adi, tindak kejahatan bisa terjadi kepada anak-anak terutama wanita.

"Tahun baru ini sama halnya seperti hari valentine. Para pelaku kejahatan terutama kepada wanita suka memanfaatkan situasi," terangnya

Jangan sampai, anak-anak khususnya wanita menjadi korban kejahatan seksual karena terpengaruh momen perayaan tahun baru.

"Sama seperti tahun sebelumnya, KPAI akan mengingatkan tempat-tempat hiburan seperti karaoke untuk tidak menerima pengunjung yang masih di bawah umur," lanjutnya.

Selain itu, penginapan dan hotel juga jangan sampai kecolongan.

Meski pemesan kamar adalah orang dewasa namun tetap harus mengawasi jika orang tersebut membawa anak di bawah umur.

Dari data KPAI, anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual cenderung meningkat tiap tahunnya.

"Tahun 2015 ini sampai November ada 59 kasus anak menjadi korban seksual. Tahun sebelumnya ada 49 kasus," ujarnya

Adanya kasus kekerasan seksual kepada anak ini dipengaruhi banyak faktor.

Terutama psikologi anak perempuan yang cenderung penurut dan mudah dipengaruhi.

"Karena itu kita meminta semua pihak terkait seperti guru, Dinsos, dan orangtua itu untuk memberikan penjelasan dan imbauan agar tidak mengizinkan anak-anak terutama perempuan merayakan tahun baru jauh dari rumah," tambahnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved