KOMUNITAS
KAPASS, Berawal dari Hobi Kini Miliki 150 Anggota yang Memelihara Ayam Serama
Kalau lagi stres atau pusing karena kerjaan, kita selalu mendatangi kandang ayam serama untuk melihat ayam.
Kontes Nasional Kesenian Ayam Serama di Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang.
Untuk tahun ini, Bernie mengatakan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, kontes digelar di alam bebas dan mengusung tema yang diusung adalah Back to Nature. Tujuan dari panitia, masyarakat bisa kembali menyadari pentingnya udara bersih sehingga diharapkan secara bersama-sama bisa merawat alam. Selain itu, mereka juga diajak untuk mencintai hewan, yang notabene banyak dipelihara di TWA Punti Kayu.
Selama kontes, puluhan pasang mata mereka yang datang tertuju pada ayam serama yang diletakkan di meja bundar. Hanya juri dan panitia yang oleh berada di area ini, sementara mereka yang menyaksikan dan pemilik ayam tidak boleh. Meski demikian, pemilik ayam tetap mencoba memberi semangat dan memancing ayam seramanya untuk menunjukan kebolehan yang dimiliki. Mereka berteriak dan memukul-mukulkan benda dengan harapan ayam seramanya bisa tampil maksimal di hadapan juri.
Kontes Nasional Kesenian Ayam Serama di Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang.
Ayam serama yang tampil maksimal terlihat begitu lucu. Mereka melangkah pelan layaknya model cantik yang tengah berjalan di atas catwalk. Sesekali, ayam serama ini mengangkat satu kakinya untuk melanjutkan langkah. Dengan iringan musi yang dinyalakan panitia lewat alat pengeras suara, apa yang ditunjukan ayam-ayam serama ini sudah tak ubahnya seperti seorang model.
Yang membuat lucu tidak hanya kelentikan ayam serama berjalan di atas meja bundar, namun posisi jalan yang membusungkan dada berkesan ayam seramah ini begitu angkuh. Dada mereka angkat sehingga posisi tubu tegak. Dengan posisi ini, mereka melangkah pelan mengelilingi meja bundar. Sekitar satu meter di belakang si ayam, ada juri yang tampak fokus mengamati seluruh bagian tubuh dan gerak-gerik si ayam.
Kontes Nasional Kesenian Ayam Serama di Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang.
Bernie, Ketua Panitia acara ini, mengatakan kontes ini berskala nasional karena peserta yang datang tidak hanya dari wilayah Sumsel. Mereka ikut kontes setelah mendaftar beberapa jam sebelum kontes dimulai. Pendaftaran dilakukan secara langsung karena panitia ingin melihat fisik ayam serama untuk selanjutnya dilombakan sesuai dengan fisik si ayam tersebut.
"Ada 11 kategori lomba dan masing-masing ayam serama diikutkan pada lomba sesuai denganf fisik mereka. Peserta mayoritas datang dari kalangan komunitas, namun ada juga yang dari umum karena tidakie terikat pada suatu komunitas," kata Bernie.(refly permana)