KOMUNITAS

KAPASS, Berawal dari Hobi Kini Miliki 150 Anggota yang Memelihara Ayam Serama

Kalau lagi stres atau pusing karena kerjaan, kita selalu mendatangi kandang ayam serama untuk melihat ayam.

DOK KAPASS
Aksi joki peserta Kontes Nasional Ayam Serama yang diadakan Dinas Peternakan Sumsel dan Komunitas Pelestari Ayam Serama Sumsel (KAPASS) di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Minggu (8/11/2015). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ayam serama sudah lama menjadi hewan hias yang banyak diminati masyarakat, termasuk wilayah Palembang. Bagi pecinta ayam serama, ayam ini dinilai memiliki bentuk yang unik sekaligus lucu. Setiap kali melihat, stres serasa hilang.

Hal inilah yang membuat anggota Komunitas Pelestari Ayam Serama Sumsel (KAPASS) cinta bukan main dengan ayam serama. Ukuran ayam yang kecil ketimbang jenis ayam yang lain ditambah dengan lenggak-lenggok jalan bak model di atas catwalk membuat segenap anggota KAPASS tidak bosan-bosan melihat ayam seram milik mereka setiap hari. Bahkan, usai disibukan dan dipusingkan dengan segala urusan pekerjaan, ayam serama menjadi obat ampuh untuk mengusir segala stres tersebut.

serama

Ayam serama jantan


serama

Ayam serama betina

"Kalau lagi stres atau pusing karena kerjaan, kita selalu mendatangi kandang ayam serama untuk melihat ayam. Bentuk mereka yang unik ditambah dengan bulu dan cara berjalan membuat stres itu bisa hilang," kata Ketua KAPASS, Muhammad Bernie, belum lama ini.

Terkait KAPASS, Bernie mengatakan, terbentuk sejak 2 Mei 2010. Terbentuknya komunitas ini bermula saat adanya beberapa masyarakat yang sudah memelihara ayam serama. Diperjumpakan via media sosial, mereka lalu bertemu dan sepakat untuk membentuk suatu wadah pencinta ayam serama bernama KAPASS. Kini, anggota KAPASS sudah berjumlah 150 orang, dimana setiap individu bisa lebih dari seekor memelihara ayam serama.

serama

Kontes Nasional Kesenian Ayam Serama di Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang.

Mewakili rekan-rekannya sesama pecinta ayam serama, Bernie mengatakan, memelihara ayam serama bisa dikatakan susah-susah gampang. Ini berlaku untuk pemilik ayam serama yang menginginkan ayam seramanya tampil dalam suatu kontes. Harus dilakukan dengan perawatan sungguh-sungguh untuk mendapatkan fisik dan bobot ayam serama standar suatu kontes.

Namun, bagi yang sekadar suka memelihara ayam serama, merawat ayam ini amat gampang. Cukup diberi makan teratur, membersihkan kandang, dan memandikan ayam dua pekan sekali. Jikaa rutin dilakukan, ayam serama dalam beberapa waktu akan menjadi seperti yang diinginkan.

serama

Kontes Nasional Kesenian Ayam Serama di Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang.
 

"Untuk kontes, ayam harus rutin dijemur di pagi hari dan dimandikan sepekan sekali. Tujuanya, ayam bisa bebas dari penyakit dan bulu bisa semakin lebat," kata Bernie.

Memelihara ayam serama, lanjut Bernie, tidak membutuhkan banyak biaya. Membeli ayamnya pun tidaklah mahal. Namun, jika ayam serama sudah beberapa kali memenangi suatu kontes, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Inilah salah satu keutamaan dari sering ikut kontes.

"Memelihara ayam serama sudah menjadi salah satu hobi dan bisa dilakukan di waktu lengang. Jadi, sama sekali tidak menyita waktu pekerjaan maupun untuk urusan rumah," kata pegawai swasta ini.

serama

Kontes Nasional Kesenian Ayam Serama di Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang.
Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved