Saya Tidak Ingin Kaya Jika Tidak Mengkayakan Orang Lain

Saya merenung, apa yang salah. Akhirnya saya tahu bahwa sebenarnya orang tidak akan sukses jika hanya ingin sukses sendiri, ya kecenderungannya orang

TRIBUNJOGJA.com | MONA KRIESDINAR
Eko Dadiek Suryadi pendiri lembaga non formal Socialpreneur Kompatriot Indonesia 

Sekarang, di sekretariat pusat kompatriot ini sudah ada ruang kelas pelatihan, asrama yang bisa digunakan oleh para kader, gudang produksi, mushala, ruang UKM, instalasi praktikum, lapangan olahraga serta bebarapa unit usaha yang baru dibuka dan akan dikembangkan.

Satu diantaranya yakni Rumah Sehat Mizan Terapi yang sekarang dikelola oleh Arif Mulya Hadi, seorang kader Kompatriot asal Kendal yang mulai bergabung sejak tahun 2014.

Arif yang dulunya hanya mengandalkan pijat panggilan ini sekarang bisa bersyukur lantaran sudah memiliki ruang praktik ber-AC dilengkapi ruang sauna. Serta instalasi penjualan jamu herbal yang dikelola oleh Mochtar Efendi seorang kader asal Jember.

Keduanya, dinilai berhasil melewati tahap penyaringan, evaluasi hingga akhirnya difasilitasi untuk mengembangkan usahanya.

Selain itu, Dadiek juga berencana untuk membangun Agromart di tempat yang sama. Yakni sentra penjualan sayuran segar. Kemudian berencana merintis usaha tour and travel, membuka rumah makan di Malaysia serta mengembangkan aplikasi android untuk memasarkan semua sektor usaha yang dikembangkannya itu.

Targetnya, tambah ayah dari Chalid Firdaus ini, paling tidak pada tahun 2016 mendatang bisa bergeser dari usaha mikro ke usaha menengah, sehingga semakin banyak orang yang ikut sejahtera.

Sementara di tahap awal peresmian lembaga ini, Kompatriot juga sudah aktif memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada para petani. Mulai dari pelatihan pembibitan, perawatan tanaman, dan bagaimana merintis usaha. Juga melakukan kegiatan sosial dengan membagikan bibit tanaman kepada para petani, semisal satu diantaranya kepada kelompok tani di Trisik, Samas dan Manding.

Dengan pencapaian tersebut, Dadiek yakin cita-cita luhur dibentuknya Kompatriot bisa tercapai sehingga mampu melahirkan para entrepreneur yang berwawasan kebangsaan, kerakyatan dan kemandirian.

Aset terbesar kita sebenarnya persaudaraan. Orang bilang aset itu material, potensi itu aset, tanah itu aset, bagi saya aset sejati kita itu adalah kawan, saudara, jadi saya cukup bersyukur, kalau aset bertambah berupa rumah, saya senang, tapi aset sejati itu ya bertambahnya saudara, saling membantu, persaudaraan," tandasnya. (mon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved