Cinta Ditolak, Pelajar Ini Tenggak Obat Sampai Teler di Sekolah
Para guru tak langsung membawa GKW ke rumah sakit dengan alasan takut terjadi hal tak diinginkan jika dibawa tanpa sepengetahuan polisi.
lihat foto
TRIBUNSUMSEL.COM, KALIMANTAN SELATAN - Tubuh GWK, remaja berusia 15 tahun itu terkulai lemas di ruang guru salah satu sekolah lanjutan tingkat atas di Barabai, Kabupaten HST, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Mulut siswa kelas X itu terus mengoceh tidak karuan.
GKW ditemukan teman-temannya ambruk di pinggir kolam belakang salah satu ruang kelas, Selasa (17/11) sekitar pukul 12.30 Wita.
Oleh teman-temannya, GKW yang indekost di sekitar sekolah di Jalan Mualimin, Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah itu kemudian dibawa ke ruang guru.
Meski tubuhnya lemas, dan matanya terus terpejam, GKW masih dalam kondisi sadar.
Saat ditanya nama, alamat, usia dan jurusan di sekolahnya, GKW menjawab dengan benar.
Begitu pula ditanya kronologis dan menyebab dia terkulai seperti orang tak bertenaga, dia pun bisa menjelaskan.
"Tadi saya 'nembak' (mengutakakan cinta) pada Bta, siswa sekolah menengah pertama di Loksado, Kandangan. Nembaknya lewat facebook. Tapi dia nolak cinta saya, saya langsung galau dan patah hati," ungkap GKW polos.
Karena galau cinta ditolak, dia mengaku membeli obat zenith, yang biasa disalahgunakan sebagai obat teler.
Awalnya, membeli dua butir namun karena tak merasakan efeknya, dia membeli lagi tiga biji butir.
Tidak juga merasakan reaksi, anak baru gede (ABG) yang mengaku baru sekali mengonsumsi obat masuk daftar G itu kembali meminum tiga butir pil zenith.
Bukannya teler, badannya malah lemas.
Ketika hendak mencuci wajahnya yang terasa panas di kolam belakang sekolah, tubuh GKW langsung ambruk.
Para siswa dan guru pun dibuat heboh.
Remaja tanggung itu kemudian dibawa ke ruang guru.
