Petani Banyuasin Khawatir Benih Padi Terendam Hujan Ekstrim
“Seharusnya pertengahan atau akhir Oktober ini kami mulai menanam padi, tapi hujan belum juga turun hari ini, areal sawah masih sangat tandus,
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Yohans Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Kemarau panjang yang tidak kunjung berakhir hingga penghujung bulan Oktober membuat petani di Kabupaten Banyuasin resah.
Keresahan itu disebabkan musim tanam yang dipastikan akan terlambat dilakukan seiring belum turunnya hujan.
“Seharusnya pertengahan atau akhir Oktober ini kami mulai menanam padi, tapi hujan belum juga turun hari ini, areal sawah masih sangat tandus, kemungkinan tertunda hingga bulan November mendatang,” ungkap seorang petani Asal, Muara Sugihan, Agus (35) dikonfirmasi Tribun, Selasa (27/10).
Ia mengungkapkan pada musim tanam terjadi pada bulan November dirinya menghawatirkan akan terjadi curah hujan ekstrim yang berdampak pada terendamnya areal sawah.
Sehingga benih yang telah ditaburkan dan belum sempat bertumbuh mati akibat terus menerus terendam air.
Menurutnya, benih padi akan bertahan meskipun terendam jika telah berumur paling tidak 20 hari dan daun telah bertumbuh sepanjang 10 hingga 15 sentimeter.
Jika sampai bencana tersebut terjadi maka akan terjadi kegagalan masa tanam yang dialami para petani.
“Mudah-mudahan tidak ada hujan ekstrim yang terjadi karena keterlambatan musim tanam juga akan berdampak pada molornya musim panen dari bulan Februari menjadi Maret 2016 mendatang,” tegasnya
