Harga TBS Anjlok, Petani Sawit di OKU Selatan Resah

Saat ini, harga TBS merosot hingga Rp 500/ kilogram. Harga tersebut sangat murah dibandingkan sebelumnya mencapai Rp 1200/ kilogramnya.

SRIPOKU.COM/SETIA BUDI
Salah pekerja memperlihatkan hasil panen sawit di gudang milik Cipto, desa Buay Pemaca. Rabu (21/10/2015). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA -- Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten OKU Selatan tidak kunjung membaik.

Saat ini, harga TBS merosot hingga Rp 500/ kilogram. Harga tersebut sangat murah dibandingkan sebelumnya mencapai Rp 1200/ kilogramnya.

Kondisi tersebut membuat sejumlah petani resah.

Cipto, salah satu petani sawit asal desa Srimenanti Kecamatan Buay Pemaca, mengatakan jika turunnya harga sawit membuat dirinya resah. Harga TBS saat ini sangat jauh dari harapan warga.

"Bagaimana tidak resah kalau harganya Rp 500 perkilogramnya. Tidak sebanding dengan harga pupuk dan biaya pekerja," katanya saat dikonfirmasi di gudang miliknya, Rabu (21/10/2015).

Ditambahkan dia, potesi pertanian sawit di kawasan tersebut sangatlah besar. Dalam setiap tandan sawit ada yang mencapai berat 50 kg.

Petani lainnya, Rusdi juga menuturkan hal serupa jika harga sawit saat ini sangat murah. Harga tersebut tidak sebanding dengan biaya yang dibutuhkan petani hingga panen.

"Selain harga murah, biaya pengangkutan tandan buah sawit ini sangatlah jauh. Kebanyakan petani mengirim ke PT Minangga Ogan di Baturaja dan ada juga yang ke Provinsi Lampung," katanya.

Hingga saat ini, Ia berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan petani sawit yang tersebar di OKU selatan."Kalu dari pemerintah tidak ada perhatian dan kepedulian sama sekali terhap petani sawit ini. Padahal potensi pertanian sawit sangatlah besar," ujarnya.(Setia Budi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved