Hutan Terbakar, Monyet Mulai Berkeliaran di Jalinsum
Puluhan monyet yang mendiami hutan Objek Militer Baturaja (OMIBA) dan Hutan Industri Musi Hutan Persada (MHP) Kabupaten OKU Timur terlihat berkeliaran
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA – Puluhan monyet yang mendiami hutan Objek Militer Baturaja (OMIBA) dan Hutan Industri Musi Hutan Persada (MHP) Kabupaten OKU Timur terlihat berkeliaran di pinggir Jalan Lintas Tengah (Jalinsum) yang diduga disebabkan karena terbakarnya hutan yang berlokasi wilayah tersebut.
Sejak satu bulan terakhir, pinggiran ruas jalan lintas tengah mulai dari Martapura, Hingga perbatasan Kabupaten OKU dipenuhi oleh puluhan monyet yang terlihat berkeliaran dan menyeberangi ruas jalan lintas untuk mencari lokasi yang tidak mengalami kebakaran. Bahkan beberapa hewan mamalia tersebut terlihat mati akibat tergilas kendaraan saat akan menyeberangi jalan.
“Biasanya monyet-monyet ini tenang didalam hutan. Meskipun mereka keluar tidak terlalu lama dan hanya untuk melintas saja. Namun sejak hutan terbakar, mereka lebih banyak berkeliaran dipinggir jalan karena stok makanan dan pepohonan yang ada di hutan sudah banyak yang terbakar,” ungkap Deni (30) Jumat (16/10/2015) warga Martapura yang mengaku kasihan melihat puluhan monyet berkeliaran di sepanjang jalan lintas.
Selain hutan yang terbakar puluhan monyet tersebut enggan untuk memasuki hutan yang kemungkinan disebabkan oleh pohon yang selama ini menjadi rumah mereka banyak yang terbakar hingga menyebabkan dedaunan banyak yang habis. Kebakaran yang terjadi kata dia, tentu saja selain merugikan masyarakat banyak juga merugikan makhluk yang ada di dalam hutan tersebut.
Sementara Jikin (34) warga lainnya mengatakan hal serupa, selain monyet kata dia, puluhan sarang lebah yangh ada di hutan OMIBA dan MHP juga sudah kosong ditinggalkan ribuan lebah sebelum mereka berkembang biak. Lebah-lebah tersebut kata dia, meninggalkan sarang mereka karena kebakaran yang terjadi yang menimbulkan asap tebal.
“Lebah tidak bisa bertahan jika diasapi. Mereka akan pergi bahkan yang paling ekstrem mereka akan mabuk dan mati ikut terbakar. Sangat banyak sarang lebah di tengah hutann yang sudah ditinggalkan,” katanya.