Korem 044/Gapo Palembang Siap Terjunkan Personil di Tempat Tersulit
Kalau tidak bisa cepat dibantu darat, maka kami tidak bisa beroprasi, dan tidak optimal pemadaman karena jarak pandang terbatas.
Penulis: Arief Basuki Rohekan |
suasana rakor penanggulangan bencana daerah
TRIBUNSUMSEL, PALEMBANG - Semakin parahnya kabut asap di kota Palembang akibat kebakaran lahan dan hutan di sebagian wilayah di Sumsel, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mulai gerah. Pasalnya, target Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang menginginkan pada tahun 2015 ini bebas "zero" asap tidak tercapai.
Dalam mengatasi masalah tersebut Pemprov Sumsel meminta kepada para peneggak hukum, melakukan tindakan tegas kepada para pelaku pembakar lahan atau hutan melalui jalur hukum.
Penegasan ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Mukti Sulaiman, disela-sela rapat koordinasi dengan Polda Sumsel, Korem 044/Gapo, Lanud Palembang, BPBD, Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, BMKG, dan SKPD terkait dilingkungan Pemprov Sumsel di Aula BPBD Sumsel, Kamis (27/8/2015).
Pihak Korem 044/Gapo Palembang sendiri dalam mengatasi kebakaran lahan dan hutan sendiri, mengerahkan sebanyak 390 personil baik dari teritorial maupun satuan tempur. Dimana jumlah tersebut terbagi di daerah Muba, Banyuasin, OKI, OI dan Muara Enim masing-masing 60 personil, sementara sisanya disiapkan di komando.
"Kita telah memonitoring wilayahnya melalui babinsa dan kita telah melakukan pemadaman dibeberapa titik seperti di Glumbang, Kayu Agung dan sebagainya. Sekarang personil masih terus melakukan monitor dan petugas masih patroli wilayahnya,"tandasnya Danrem 044/ Gapo Kol Inf Tri Winarno melalui Kapenrem 044/Gapo Mayor Inf Didi Sugiri.
Pada kesempatan tersebut, Didi mengungkapkan jika personilnya siap diturunkan setiap saat dilokasi yang sulit terjangkau selama ini dan lahan yang rawan terbakar.
"Dimana untuk titik sulit dijangkau, kita akan menyebar pasukan melalui udara dan berada diwilayah itu beberapa hari dengan logistik yang ada. Ini untuk shock therapy sehingga masyarakat akan berpikir dua kali membakar lahan,"umbarnya.
Danlanud Palembang Letkol Pnb M Reza Laefie meminta kepada tim darat penanggulangan bencana asap agar bisa mengoptimalkan pemadaman, sebab jika kabut asap tetap tebal, maka pemadaman melalui udara akan terkendala.
"Para pilot water booming sempat menyatakan kepada saya, saat ini jarak pandang hanya 600 m vertikal, dan 1.000 m ke atas, padahal tali untuk mengangkut air hanya 30 m. Kalau tidak bisa cepat dibantu darat, maka kami tidak bisa beroprasi, dan tidak optimal pemadaman karena jarak pandang terbatas," pungkasnya.