Rumah Bari Suku Basemah Diburu Kolektor
Praktik Jual Beli Rumah Bari di Lahat Sudah Tersistem
Praktik jual rumah Bari di Lahat sudah tersistem. Mereka para broker memiliki jaringan-jaringan di setiap desa yang masih memiliki rumah Bari.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kekayaan seni dan budaya Sumsel berupa rumah berukir diangkut secara besar-besaran ke luar daerah.
Kolektor asal Bogor dan Bali paling berminat. Mereka berani pasang harga sampai Rp 300 juta. Ukiran rumah bari itu digunakan untuk memikat para turis dan diklaim sebagai karya seni daerah setempat, bukan asal Sumsel.
Tribun Sumsel menelusuri desa-desa di Kecamatan Kota Agung dan Mulak Ulu menemui beberapa bangunan rumah bari yang masih dirawat pemiliknya.
Baca juga: Rumah Bari Suku Basemah Diburu Kolektor dan Diklaim Bukan Karya Seni Sumsel
Tiap desa rata-rata memiliki tiga rumah bari. Sedangkan rumah warga lainnya telah menggunakan batu dan semen sebagai bahan membuat rumah.
Praktik jual rumah Bari di Lahat sudah tersistem. Mereka para broker memiliki jaringan-jaringan di setiap desa yang masih memiliki rumah Bari.
Jaringan inilah yang bergerak mencari rumah Bari yang akan dijual. Tak hanya itu, ketika terdapat pesanan dari broker luar daerah maka jaringan di desa akan mencari kemudian mensurvei hingga menawar kepada ahli waris untuk dijual.
Mereka juga akan mendata secara rinci rumah Bari yang dianggapnya masuk kriteria calon pembeli dari sang broker, termasuk memfoto rumah tersebut dari berbagai sisi.
Irfan, seorang pemerhati kebudayaan asal Lahat, pernah ditawari rumah Bari yang akan dijual oleh seorang jaringan broker. Dia orang dusun yang memiliki jaringan kepada broker-broker di luar daerah.
Katanya, pria itu pertama-tama menawarkan rumah Bari kepadanya. Dijelaskan juga mengenai harga hingga spesifikasi rumah yang akan dijualnya tersebut.
Apabila berminat maka ia akan menawarkan beberapa rumah Bari lain kepadanya. Tak hanya itu, dia pun memberikan nomor telepon apabila benar-benar ingin membeli rumah Bari tersebut.