Kisah Anak Indigo Palembang
EKSKLUSIF: Anak Indigo Melihat Makhluk Tak Kasat Mata
Sebagai anak indigo Rassa sangat peka terhadap hal-hal tidak kasat mata. Mengalami kejadian aneh kerap terjadi di kehidupannya.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Menjadi seorang anak indigo membuat Rassa cukup tertekan. Ia merasakan bahwa dirinya berbeda dengan teman-temannya.
Disaat ia melihat apa yang tidak bisa dilihat orang lain dan menceritakannya kepada teman-temannya, selalu mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan.
"Misalnya Sa menceritakan bahwa ada makhluk gaib di sekitar teman-teman. Orang-orang tidak akan percaya. Ini terjadi berulang kali," ujarnya.
Tidak adanya orang yang percaya membuat Rassa menarik diri dari lingkungan. Ia memilih untuk diam. Menurutnya percuma jika menceritakan hal-hal yang tidak bisa diterima orang lain.
Cukup lama Rassa tidak bersosialisasi setidaknya mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga duduk di bangku kuliah semester tiga.
"Semester tiga Sa kenal dengan teman cewek penyiar radio. Nah dia lah yang bikin Sa percaya diri lagi. Dia juga yang nyemangati Sa dan memperkenalkan dengan dunia," ungkapnya
Ada satu kalimat yang dikatakan temannya tersebut yang membuat Rassa selalu ingat dan terus berusaha untuk tidak lagi menutup diri dari lingkungan.
"Tutup mata rapat-rapat dan buka pikiran seluas-seluasnya dan rasakanlah bahwa keindahan dunia itu jauh lebih luas dan indah dari pandangan mata kita yang hanya sebatas," ujarnya
Lanjutnya, setelah merenungi kalimat itu dirinya baru sadar jika selama menutup diri ia seperti katak dalam tempurung yang melihat dunia hanya sebatas pandangan mata saja.
"Padahal di luar sana dunia itu luas dan bisa menerima Sa hadir di dalamnya," jelasnya.
Sebagai anak indigo Rassa sangat peka terhadap hal-hal tidak kasat mata. Mengalami kejadian aneh kerap terjadi di kehidupannya.
Saat masih sekolah Rassa pernah melihat aura tempatnya bersekolah memancarkan warna merah. Dirinya mengetahui akan terjadi sesuatu yang tidak baik di sekolah tersebut.
Dirinya sadar tidak akan ada orang yang percaya jika ia menceritakan apa yang ia lihat. Meskipun begitu ia tetap bercerita dengan satu temannya.
"Hanya berselang beberapa hari terjadi kesurupan massal di sekolah," terangnya.
Tubuh anak indigo sangat peka terhadap gejala perubahan alam. Sebelum terjadi bencana alam anak-anak indigo telah terlebih dahulu merasakannya.
Begitu juga sebelum gempa besar di Aceh yang menimbulkan Tsunami. Rassa telah merasakannya terlebih dahulu. Sebelum terjadi gempa, tubuh Rassa tiba-tiba sakit. Kepalanya pusing hebat yang membuatnya dibawa ke rumah sakit.