Klik Tribun Sumsel
Truk Kayu dan Batubara Mulai Macetkan Jalan Sejak Pukul 14.00
Meski tidak melintas pada pagi dan siang hari, truk batubara serta truk kayu mulai marak melintas di Jalan Jenderal Sudirman atau pusat kota pada sore
Penulis: Edison | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Meski tidak melintas pada pagi dan siang hari, truk batubara serta truk kayu mulai marak melintas di Jalan Jenderal Sudirman atau pusat kota pada sore hari. Baik truk kayu milik PT TEL maupun truk batubara biasanya melintasi bumi Seinggok Sepemunyian mulai sekitar pukul 16.00 hingga malam hari.
"Kalau pagi dan siang memang jarang atau hampir tidak ada truk kayu dan batubara yang melintas, jikapun ada mereka biasa berhenti di warung-warung. Namun, setelah sekitar pukul 15.00 atau 16.00 hingga malam hari para truk kayu dan truk batubara mulai melintas," ungkap Herdi (45), satu diantara warga yang merupakan tukang ojek ketika diwawancarai Tribunsumsel.com, Sabtu (5/7/2014).
Menurut Herdi, padahal sepengetahuan pihaknya truk kayu dan truk batubara diperbolehkan melintas jika sudah memasuki pukul 18.00, namun di Prabumulih truk mulai melintas sejak pukul 15.00 atau 16.00 hingga malam hari.
"Kalau truk kayu atau truk batubara sudah melintas pasti akan sulit kendaraan lain menyalib atau melintas, selain itu banyak debu," bebernya seraya mengharapkan petugas melakukan penindakan dengan menilang truk-truk yang melanggar ketentuan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Masih terus maraknya truk batubara dan kayu yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman atau pusat kota, membuat Dinas Perhubungan Kota Prabumulih (Dishub) dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Prabumulih melakukan rapat koordinasi membahas strategi pemberantasan truk agar tidak lagi melintas.
Rapat koordinasi tersebut digelar lantaran truk kayu dan truk batubara terus-terusan membuat seluruh masyarakat Prabumulih khususnya pengguna jalan raya resah. Keresahan disebabkan dua truk yang bermuatan besar dan melakukan pawai membuat sering terjadi kecelakaan, kemacetan dan membuat jalan berdebu serta rusak parah.
"Angkutan truk kayu dan batubara sudah lama menjadi polemik tersendiri, terlebih lagi membuat pengguna jalan terganggu dan sering menyebabkan kemacetan dan kecelakaan," ungkap Kapolres Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIk melalui Kasat Lantas, AKP Ferdinan SH dalam rapat koordinasi yang digelar pada Kamis (4/7/2014).