Hatta: Tak Boleh Ada Penyegelan Media
Kendati demikian, ia meminta, agar media tetap dapat melakukan kontrol diri atas setiap pemberitaan yang dibuat.
TRIBUNSUMSEL.COM, TASIKMALAYA - Calon wakil presiden Hatta Rajasa menyayangkan adanya upaya penekanan terhadap pemberitaan media yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Menurut dia, ada cara yang lebih bijak untuk menyikapi pemberitaan negatif yang dibuat media daripada harus mengepung atau menyegel media.
"Saya tidak melihat siapa, tapi siapapun menurut saya masih banyak pilihan, cara lain yang kita pilih yang lebih terhormat, yang lebih bijak, lebih beretika, ketimbang kita bertindak seperti itu (penyegelan atau pengepungan)," kata Hatta saat diminta tanggapan atas pengepungan TV One oleh massa PDI-P, Jumat (4/7/2014).
Hatta memastikan, pihaknya tidak akan melakukan tindakan serupa meski mendapatkan serangan serupa. Menurut dia, upaya pendudukan maupun penyegelan berita menghalangi kebebasan pers.
"Sekeras apapun media kepada kami, kami tidak akan pernah melakukan apapun terhadap media. Karena kita bersyukur media kita sekarang ini sudah seperti ini (kebebasannya terjamin)," ujarnya.
Kendati demikian, ia meminta, agar media tetap dapat melakukan kontrol diri atas setiap pemberitaan yang dibuat. Jangan sampai, kata dia, kebebasan yang diberikan justru mengesampingkan unsur etika dalam pemberitaan.
Sebelumnya, DPP PDI-P marah atas pemberitaan TV One yang menyebutkan bahwa PDI-P mengusung kader PKI. Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo menyebut pemberitaan ini sebagai fitnah yang kejam dan tak dapat ditoleransi.
Tjahjo meminta TV One bertanggung jawab atas pemberitaan yang telah ditayangkan. Ia menyatakan tak segan mengambil sikap tegas karena berita fitnah itu dianggapnya melecehkan keluarga besar PDI-P dan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.
