Citizen Journalism
Kepungan Banjir Simpang Polda
Masyarakat RT 23 Kelurahan 20 Ilir D IV, Kecamatan Ilir Timur I, kota Palembang Senin (2/12/2013), keluhkan masalah penanganan banjir
Laporan warga, Zulqarnain, Simpang Polda.
PALEMBANG - Masyarakat RT 23 Kelurahan 20 Ilir D IV, Kecamatan Ilir Timur I, kota Palembang Senin (2/12/2013), keluhkan masalah penanganan banjir yang hampir tidak pernah teratasi oleh pihak pemerintah.
Pasalnya setiap musim penghujan, masyarakat yang hidup di sekitar kolam retensi simpang polda ini selalu kebanjiran. Wilayah perkotaan dan padatnya ativitas masyarakat yang mencerminkan daerah metropolis di sekitar simpang empat Mapolda Sumsel ini, tak sebanding dengan kehidupan masyarakat yang berada di sekitarnya.
Selain menjadi daerah langganan banjir, minimnya perhatian dari pihak pemerintah untuk mengatasi permasalahan banjir ini, seakan tak dapat memberikan jawaban puas bagi masyarakat.
Menurut penuturan warga sekitar Atik (65), banjir yang kerap terjadi di sekitar wilayah kolam retensi ini, merupakan banjir kiriman dari masyarakat daerah lain seperti, Pakjo, kasnariansyah dan lainya, yang mengarah ke kolam retensi, akibat debit air yang tak tertampung menimbulkan luapan banjir lumpur bagi maasyarakat di sekitar kolam
retensi ini.
“Dulu kolam retensi simpang Mapolda itu sungai besar yang bermuara kepada sungai Musi, lalu pihak pemerintah membendungnya dan menimbun sungai tersebut untuk digunakan sebagai jalan, lalu dibuat semacam gorong-gorong kecil. Nah semenjak saat itu hingga sekarang banjir menjadi langganan di wilayah kami,” tutur Atik, lugas.