Saatnya Kaum Muslimah Cerdas Berpolitik

Muballighah merupakan pewaris para Nabi, yang akan menyongsong perubahan besar dunia menuju Khilafah.

Penulis: Dede Febryansyah |
TRIBUNSUMSEL.COM/DEDE FEBRYANSYAH
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Provinsi Sumatera Selatan mengadakan dialog terbuka dengan sejumlah muballighah / muslimah, sekaligus memperingati Liqo Muharram Muballighah (LMM) 1435 Hijriah di Ballroom Best Skip Hotel, Sabtu (23/11/2013). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Provinsi Sumatera Selatan mengadakan dialog terbuka dengan sejumlah muballighah / muslimah, sekaligus memperingati Liqo Muharram Muballighah (LMM) 1435 Hijriah di Ballroom Best Skip Hotel, Sabtu (23/11/2013). Acara tersebut dihadiri pula  sejumlah ustadzah, guru sekolah, ketua dan penggerak majelis ta’lim serta anggota HTI lainnya yang berjumlah 350 orang,

Turut hadir pula dua orang narasumber yaitu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Muslimah HTI Sumsel, Ustadzah Qisthi Yetty Handayani,S.Pt dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muslimah HTI, Ustadzah Asma Amnina, S.E mengisi acara yang bertemakan “Peran Politik Muballighah Dalam Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah”.

Ustadzah Qisthi Yetty Handayani mengatakan “sudah saatnya Muballighah memainkan peran politisnya dalam membina umat dan mengajak umat untuk kembali kepada Islam dan memeluknya sepenuh hati. Muballighah merupakan pewaris para Nabi, yang akan menyongsong perubahan besar dunia menuju Khilafah.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muslimah HTI, Ustadzah Asma Amnina, S.E  juga menjelaskan peran politik muballighah harusnya untuk menegakkan Syari'at Islam Kaffah. Perjuangan politik seharusnnya dilakukan bukanlah semata untuk  mendudukkan pempimpin yang baik tetapi juga memastikan bahwa pemimpin tersebut memimpin dengan aturan yang baik (Syari'ah Kaffah) dan diterapkan dalam sistem yang baik yaitu sistem Islam sebagai sistem kehidupan terbaik.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved