Berita Gubernur Sumsel
Gubernur Herman Deru Gagas Cluster Sekolah untuk Bedakan Mana Sekolah Benar-benar Gratis di Sumsel
Tujuannya tak lain untuk membedakan sekolah yang benar-benar gratis dengan sekolah yang ingin bersaing dengan swasta dan berbayar
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Antara Ada dan Tiada. Demikian Gubernur Sumsel Herman Deru mengibaratkan program sekolah gratis yang sering digembar-gemborkan di Sumsel selama ini.
Pernyataan itu dilontarkannya usai membuka kegiatan Mineral Cup 2019 di SMA Negeri 6 Palembang, Jumat (15/2/2019).
Atas dasar itu pula, Deru mengaku punya pemikiran dan ide untuk membuat cluster-cluster khusus di sekolah-sekolah di Sumsel.
Tujuannya tak lain untuk membedakan sekolah yang benar-benar gratis dengan sekolah yang ingin bersaing dengan swasta dan berbayar.
• PT TEL Gelar Pelatihan Beternak Lebah Madu Kelulut di Desa Semaja Makmur
• Satgas Antimafia Bola Geledah Apartemen Joko Driyono, Krisna Murti : Kami Tidak Gentar Pada Apapun
" Inikan (sekolah gratis) antara ada dan tiada. Dibilang ada, tapi masih ada sekolah yang tidak gratis. Dibilang tidak ada tapi peraturannya ada."
"Makanya saya punya pemikiran, masih ide untuk bikin cluster. Yang gratis ya gratis dan yang ingin bersaing adan cluster sendiri berbayar. Untuk menentukan itu kita pakai kriteria dan akan kita tentukan," jelasnya.
Terkait gagasannya itu, Herman Deru mengatakan masih perlu melakukan urun rembuk dengan jajaran pendidikan baik di kota maupun provinsi untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Banyak yang bertanya di sosmed, mengenai sekolah gratis. Saya sepakat sekolah gratis ini dilanjutkan tapi pada jenjang tertentu dan cluster tertentu. Cukuplah euforia yang gratis-gratis itu, karena tidak semua bisa free," tegasnya.
• Gerakan Uninstal Bukalapak Bak Bola Salju, Tokoh Muda NU ini Bantu Menenangkan, Ini Pendapatnya
• Ani Yudhoyono Sakit Kanker Darah, Begini Pesan Menyentuh Ahok Lewat Postingan AHY
Sementara itu terkait acara Mineral Cup 2019, orang nomor satu di Sumsel itu mengakui bahwa dalam kehidupan seseorang memang dibutuhkan keseimbangan.
Tak cukup hanya pintar dan memiliki pengetahuan umum yang luas tapi juga dibarengi spiritual yang baik.
" Nah ini tugas para guru. Karena keseimbangan ini bukan hanya diperlukan saat sekolah tapi juga untuk masa depan. Sekarang ini banyak orang pintar tapi tidak dibarengi ajaran agama yang baik," jelasnya.
Saat ini kata Herman Deru sedang marak agama dijadikan komoditas politik.
Dengan keseimbangan pengetahuan dan spiritual yang matang baik pelajar atau masyarakat umum akan semakin dewasa memilah apakah agama layak dijadikan komoditas politik atau tidak.
• Hasil Pertamina Energi vs Palembang Bank Sumsel Babel : Kalah, Palembang BSB Tertunda ke Grand Final
• Inalillahi Wainailaihi Rojiun : Kabar Duka dari Sepak Bola, Mantan Pemain Profesional ini Meninggal
Dengan Mineral Cup, Deru berharap SMAN 6 Palembang dapat menjadi tren setter di Sumsel dengan caranya sendiri.
"Semoga dengan acara Mineral Cup ini, SMAN 6 dapat berkontribusi menjadikan anak didik dapat memilah dan mengambil keputusan," jelasnya.