Tsunami Selat Sunda

Kisah Ayu Syah Mahasiswi Poltekpar Palembang Bertahan dari Gulungan Tsunami Selat Sunda

Tribunsumsel.com mewawancarai secara ekslusif Ayu Syah Fitri (20) warga Palembang yang juga korban selamat dari bencana tsunami Tanjung Lesung.

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
SHINTA/TRIBUNSUMSEL.COM
Ayu Syah Fitri (20) warga Palembang yang selamat dari tsunami Tanjung Lesung, sabtu (22/1/2019) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tribunsumsel.com mewawancarai secara ekslusif Ayu Syah Fitri (20) warga Palembang yang juga korban selamat dari bencana tsunami Tanjung Lesung.

Sabtu (5/1/2018) lalu, terduduk lemah di kasur ruang tamu rumahnya, dengan sesekali meringis menahan sakit, ia mulai menceritakan pengalaman pahitnya tersebut. 

Tulang pipi dan pelipis kirinya patah.

Tribun
Saat itu, anda berada di Tanjung lesung dalam rangka apa?

Jawab

Waktu itu aku masih jadi mahasiswa magang di bagian sales Marketing, Tanjung Lesung Beach Hotel yang juga ikut ambil peran di acara Gathering Family PLN naas itu. (Ayu merupakan mahasiswi dari Politeknik Pariwisata Palembang)

Dimana posisi anda saat tsunami tersebut datang?

Waktu itu aku lagi merekam acara. Posisinya di sisi serong kiri dari depan panggung, karena semua kegiatan harus ada dokumentasi untuk laporan. Jadi aku sempat juga rekam penampilan seventeen, dan yang lain,"ujar mahasiswa Politeknik Pariwisata Palembang ini.

Ketika tsunami itu datang, apakah masih sempat berusaha lari?

Iya sempat lari. Waktu lihat air datang, aku sempat berbalik mau lari. Tapi baru dua langkah, tiba-tiba buuuussshhh, aku tenggelam dalam air.

Bagaimana kejadian setelah itu ?

Saat tergulung itu aku cuma bisa takbir dan aku ngucap dua kalimat syahadat. Terus di dalam hati aku bilang, Ya Allah belum mau mati, aku belum siap.

Jadi turut tergulung ombak tsunami ?

Iya aku juga tenggelam di gulung ombak. Tapi saat itu seperti ada mukjizat.

Tangan aku langsung kayak berenang gitu, padahal walau sepandai apa pun kita berenang akan susah. Karena ombaknya terus saja masuk ngegulung, masuk ngebanting. Ombak itu juga bawa material bangunan dan sudah tertimpa badan manusia juga disitu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved