Tsunami Selat Sunda
Kisah Ayu Syah Mahasiswi Poltekpar Palembang Bertahan dari Gulungan Tsunami Selat Sunda
Tribunsumsel.com mewawancarai secara ekslusif Ayu Syah Fitri (20) warga Palembang yang juga korban selamat dari bencana tsunami Tanjung Lesung.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Lalu bagaimana bisa bertahan?
Saat tenggelam aku menemukan sesuatu. Nggak tau apa itu, tapi sepertinya akar pohon. Karena kan posisinya aku terus ngendap di bawah kan. Terus aku pegangan sekuat-kuatnya ke yang mungkin akar pohon itu.
Setelah itu apa lagi yang terjadi ?
Nggak lama dari situ airnya langsung narik lagi, semulanya ngegulung tiba-tiba air langsung narik ke laut. Kuat banget, kenceng banget, pas air narik lagi ke laut itu yang serem.
Di detik-detik tarikan air laut yang menyeramkan itu, bagaimana anda bisa sanggup bertahan ?
Ya aku tetap saja pegangan sama akar pohon itu. Disitu kerasa kayak ketarik. Jadi sempat juga sebelah megang akar pohon, sebelahnya megang celana. Habis itu aku gak kuat, ya sudah aku lepasin (pegangan celana). Akhirnya aku bisa selamat meskipun tanpa pakai celana.
Berapa lama anda bisa bertahan dalam air saat kondisi tertekan seperti itu ?
Nggak ingat, tapi yang jelas tsunami itu seingat aku kurang dari 5 menit kejadiannya.
Setelah air menarik ke laut, apakah kondisi air jadi surut ?
Iya, habis airnya narik, kaki sudah mulai bisa merasa nyentuh tanah. Kepala aku juga sudah bisa muncul kepermukaan. Biarpun kondisi air masih dalam keadaan tinggi, jadi aku tetap harus berenang.
Bagaimana suasana di sekeliling anda saat itu ? Apa yang anda lihat?
Gelap, nggak ada penerangan yang menyala. Aku nggak bisa lihat apa-apa. Hanya terdengar suara teriakan orang sama takbir.
Pokonya semua orang nyebut nama Allah saat kejadian. Tapi mereka sama sekali nggak kelihatan, karena gelap sekali.
Setelah itu anda berenang kemana ?
Dengan bantuan papan yang nggak sengaja ketemu, aku berusaha berenang ke arah Restorant Pangrango. Karena yang ada dipikiran cuma menjauh dari laut. Takut tsunami datang lagi.