Siswi MTS Negeri di Sungai Pinyuh Tewas Tenggelam saat Penilaian Olahraga

Dua siswinya yang duduk di kelas VII meninggal dunia akibat tenggelam di lokasi bekas galian, di Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah

Sripo/ Ehdi Amin
Foto ilustrasi : Tim gabungan dari BPBD, Polres Lahat, anggota Kodim 0405 Lahat dan warga mencari korban tenggelam di kolam retensi Lahat, Sabtu (15/9/2018) 

TRIBUNSUMSEL.COMKabar duka datang dari MTSN 2 Mempawah, di Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah.

Dua siswinya yang duduk di kelas VII meninggal dunia akibat tenggelam di lokasi bekas galian, di Desa Peniraman, Kabupaten Mempawah, Selasa (27/11/2018).

Baby Prasetyo Adik Kandung Vicky Menangis Ingat Angel Lelga Melarangnya Daftar Calon Legislatif

Polisi Gadungan di Palembang Ini Sudah Banyak Kencani Puluhan Cewek, Banyak yang Diajak ke Hotel

Kapolsek Sungai Pinyuh, Kompol Sunaryo mengungkapkan kedua siswi tersebut bernama Nabila Putri (13) dan Diya Fitriani (13).

Keduanya ditemukan tak bernyawa dalam kolam bekas galian tambang di Desa Peniraman saat penilaian pelajaran olah raga berenang.

 

"Ini pas mata pelajaran olah raga, dibawa guru olah raganya yang berinisial M. Mungkin program pengenalan berbagai gaya berenang," tuturnya saat dijumpai di kantornya, Selasa (27/11/2018) sore.

Ia menjelaskan, sekira pukul 09.00 WIB korban bernama Nabila diketahui tenggelam di kolam tersebut.

Setelah diangkat dan berusaha diberikan pertolongan, ternyata nyawa Nabila tak dapat tertolong, selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Sungai Pinyuh.

 

Tak lama berselang, ia pun mendapat kabar bahwa ternyata ada satu lagi siswi yang tenggelam.

"Diketahui itu jam 9-an, pertama satu dulu setelah satu dapat informasi ada satu lagi, soalnya ada sepatu, ada tas, itu belum di ambil, anaknya ke mana. Dicek dicari, katanya juga belum pulang ke rumahnya, lalu kita inisiatif kita ke sana. Di sana kita menggerakkan masyarakat untuk membantu menyelam mencari si anak, dan akhirnya bener, abis azan Zuhur tadi ketemu si anak itu ada di dalam kolam itu," paparnya.

Kemudian, korban pun dibawa ke Puskesmas Sungai Pinyuh guna visum.

Saat ini, sang guru berinisial M, telah diarahkan ke Polres Mempawah untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, sekaligus menghindari amukan massa.

"Saya kirim ke Polres, soalnya tadi massa sudah ramai tadi, jadi saya dorong sana," katanya.

Pihak kepolisian pun telah melakukan visum kepada kedua korban, dan saat ini keduanya telah dibawa pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan.

BACA SELENGKAPNYA DISINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved