Asal Usul Paskhas TNI Angkatan Udara, dari Penerjun Kotawaringin Menjadi Pasukan Elit
Angkatan Udara memiliki pasukan khusus yang disebut Pasukan Khas atau Paskhas. Pasukan ini dikenal dengan baret jingganya
TRIBUNSUMSEL.COM - Setelah Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan.
Indonesia secara tak langsung sudah dapat dianggap sebagai bangsa yang berdaulat.
Sebagai bangsa yang berdaulat, tentu membutuhkan militer yang kuat untuk menjaga wilayahnya.
Baca: Hilang dari Layar Kaca, Begini Kehidupan Asty Ananta Usai Dinikahi Pengusaha Kaya 2 Tahun Lalu
Karena itu, Badan Keamanan Rakyat segera dibentuk untuk melindungi keamanan Indonesia.
Statusnya kemudian ditingkatkan dengan berganti nama, hingga akhirnya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca: Sedang Berlangsung Live Streaming Denmark Open 2018, Kevin-Marcus Main Hari Ini
Baca: Selain Cinta Suci, 5 Sinetron Indonesia Sukses Bikin Penontonnya Baper, No 5 Jadi Trending Topic
Baca: Cara Nonton TV Online dan Live Streaming Berbagai Stasiun (Channel) TV Indonesia, Cek di Sini
Dalam perkembangannya, TNI memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
TNI sendiri terdiri dari tiga matra, yaitu darat, laut dan udara.
Setiap matra memiliki pasukan dan tugas masing-masing untuk sesuai matranya.
Uniknya, setiap matra memiliki pasukan khusus untuk membantu dan melaksanakan tugas-tugas khusus. TNI
Angkatan Udara memiliki pasukan khusus yang disebut Pasukan Khas atau Paskhas.
Pasukan ini dikenal dengan baret jingganya.
Adapun, pada 17 Oktober ini, Pasukan Khas TNI AU memperingati hari berdirinya.
Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas,
Paskhas TNI AU merupakan pasukan tempur yang bersifat infantri dengan format organisasi tempur yang khas bagi kebutuhan matra udara.
Paskhas TNI-AU menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem senjata matra udara.