Berita Palembang

Volume Sampah Terus Naik, Luas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Tersisa 4 Hektare Lagi

Luas daya tampung TPA Sukawinatan semakin sedikit karena volume sampah kian meningkat dan terdapat pula kendala alat berat tidak berfungsi

Tribun Sumsel/ Euis Ratna Sari
Daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang saat ini sudah semakin sempit 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang saat ini sudah semakin sempit.

TPA yang semula dengan luas 25 hektar kini tersisa tinggal 4 hektar lagi.

Luasnya daya tampung sampah di pemukiman ini, semakin sedikit karena volume sampah kian meningkat dan terdapat pula kendala beberapa alat berat yang tidak berfungsi.

Pelaksana tugas KUPT TPA Sukawinatan, Zaidan Jauhari mengatakan sisa lahan 4 hektar yang belum terisi jika dilihat dari tumpukan sampah masih dapat memungkinkan untuk daya tampung.

Baca: Begini Reaksi Yuni Shara dan Bunga Zainal Saat Melihat Foto Raffi Ahmad Sang Mantan.Enggak Jelas

Baca: Pemerintah Dalam Waktu Dekat Akan Rapat Bahas Kenaikan BBM Jenis Premium

Selain itu adanya keterbatasan alat berat seperti buldoser yang sudah selama 10 bulan tidak dapat di fungsikan.

Saat ini saja hanya ada dua eksavator yang dapat difungsikan untuk pengelolaan sampah di TPA Sukawinatan.

Ia mengaku dengan keterbatasan alat seperti saat ini, pengelolaan TPA cukup sulit di optimalkan.

“Kalau dari keluasan 25 hektar ini mungkin sekitar 4 hektar lagi belum terisi, tapi dalam pengertian belum terisi itu sebenernya kalau dimobilisasi kebelakang secara luasan, tapi kalau secara tumpukan sampah masih memungkinkan."

"Karena sampah kita kalau dilihat depannya tinggi dipinggir jalan tinggi tuh tapi dibelakang itu agak landai”,

“Sekarang jujur saja tanpa alat berat kita tidak maksimal, buldoser sudah 10 bulan ini tidak jalan, Cuma ada eksavator tapi kan itu sifatnya hanya mengeruk dan memindah, tidak bisa meratakan, mendorong sampah, bisa pindah tapi paling jangkauan 7 sampai 10 meter”, ungkapnya.

Baca: Pol PP Segel Pabrik Air Mineral ARPA yang 70 Persen Sahamnya Milik Pemkot Pagaralam

Baca: Dr Sunda Ariana, Putri Kedua Prof Bochari Rachman Jabat Rektor Universitas Bina Darma (UBD)

Menurut Zaidan saat di temui di kantor TPA Sukawinatan Palembang, jika adanya bantuan buldoser maka tumpukan sampah dapat didorong kebagian belakang tumpukan sampah yang sudah menggunung itu.

“Jadi sampah kita tinggi diatas dibelakang kosong, seharusnya kalau ada buldoser bisa mendorong ke belakang. Jadi sekarang numpuknya di depan”, kata Zaidan.

Daya tampung TPA Sukawinatan saat ini dapat mencapai 800 ton per hari. Volume sampah meningkat sebesar 50 ton jika dibandingkan di tahun 2017, daya tampung dapat mencapai 750 ton per hari.

Ia menambahkan sampah domestic atau sampah rumah tangga merupakan yang terbanyak, apalagi jika musim buah sudah tiba, seperti musim durian. Sampah kulit durian dapat lebih menambah berat volume sampah.

Baca: Puluhan Pelajar di Palembang Bolos Sekolah Terjaring Razia Pol PP sedang Main Game Online di Warnet

Baca: 2 Kebijakan Menteri Jonan Dibatalkan Presiden, Sebelum Mau Naikan Premium Ini yang Ditentang Jokowi

“Paling banyak sampah rumah tangga atau domestic. Kalau musim duren volume sampah meningkat, karena seperti kulit duren itu kan berat sampahnya”, ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved