Piplres 2019
Dipukuli Hingga Bonyok, Ratna Sarumpaet Sempat Posting ini di Tanggal 21 September 2018: Duit Raja
Aktivis Ratna Sarumpaet menjadi korban penganiayaan usai menghadiri acara konferensi di sebuah Hotel di Bandung.
TRIBUNSUMSEL.COM-Aktivis Ratna Sarumpaet menjadi korban penganiayaan usai menghadiri acara konferensi di sebuah Hotel di Bandung.
Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, Ratna dianiaya pada malam tanggal 21 September 2018.
Baca: Penutupan CPNS 2018: Pendaftaran Diperpanjang Hingga 15 Oktober-Siapkan Dokumen ini untuk Daftar
Baca: Anang dan Ashanty Kepergok Lagi Ribut di Depan Anak, ART Singgung soal Pelakor
Baca: (Highlights) Hasil CSKA Moskva Vs Real Madrid, Liga Champions - Gol Cepat Permalukan Los Blancos
Baca: (Highlights) Hasil Manchester United Vs Valencia, Liga Champions - MU Tertahan di Old Trafford
Baca: Hari Batik Nasional - 7 Selebriti Indonesia Tampil Cantik dan Menawan Dengan Pakaian Batik
Ketika itu Ratna dianiaya oleh tiga orang di area bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.
Malam itu Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel. Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.
"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik.
Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan, sehingga bagian samping kepalanya robek.

Ratna Sarumpaet pun juga sudah melaporkan kronologis pemukulan yang dialaminya hingga babak belur kepada calon presiden Prabowo Subianto.
Capres Prabowo Subianto angkat suara terkait dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Dia mengaku akan bergerak mengusut hal tersebut dengan menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Kami berencana dalam waktu dekat minta waktu menghadap Kapolri dan pejabat-pejabat lain membicarakan masalah ini," kata Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
Selain mendapat intimidasi fisik, Ratna juga disebut mendapat ancaman dari si penganiaya. Karenanya, insiden yang kabarnya terjadi pada 21 September kemarin, baru bisa diungkapnya hari ini.
"Keluarganya terus terang saja ketakutan karena diancam terus menerus, bahkan tidak mau melapor. Ini suatu tindakan yang represif," tegas Prabowo.
Sementara itu di hari penganiayaan tepatnya tanggal 21 September 2018, Ratna Sarumpaet sempat memposting sesuatu di akun Twitternya.
Pada postingan tersebut ratna Sarumpaet berbicara soal isu duit para raja yang ditransfer untuk bantuan swadaya ke Papua sebesar 23 Triliun.
Soal uang bantuan tersebut, Ratna menyebut pemerintahan Presiden Jokowi memblokir duit para raja untuk Papua sebesar Rp 23 triliun.
Dia menyebut World Bank, The Fed, hingga menantang Luhut Pandjaitan agar menggugat dirinya.