23 Siswa Perwakilan 4 Sekolah di Sumsel Ikut Program Pertukaran Pelajar ke Prancis
Sebanyak 23 siswa perwakilan 4 sekolah di wilayah Sumatera Selatan akan pergi ke Prancis, sebagai perwakilan program pertukaran pelajar
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sebanyak 23 siswa perwakilan 4 sekolah di wilayah Sumatera Selatan akan pergi ke Prancis, sebagai perwakilan dalam program pertukaran pelajar.
Dinas Pendidikan dan seluruh sekolah terlibat melaksanakan pelepasan peserta di Gedung Pertemuan SMA Negeri 1 Palembang, Rabu (19/9/2018).
Mengusung tema Exchange Culture and Capacity Building, peserta yang akan diberangkatkan berasal dari SMA Negeri 1 Palembang, SMA Negeri 17 Palembang, SMA Negeri 6 Palembang dan SMA Negeri 2 Prabumulih.
Baca: Ingat Pemeran Biksu Tong dalam Serial Kera Sakti? Anaknya Kini Tumbuh Dewasa dan Mempesona
Baca: Disahkan DPRD PALI, APBD-P 2018 Kabupaten PALI Rp 1,7 Triliun
Untuk itu semua perserta akan diberikan edukasi sebelum kepergiannya.
Materi yang mereka peroleh dapat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang dunia luar dan budaya negara lain.
Baik secara personal maupun universal yang diharapkan akan berpengaruh bagi masa depan siswa-siswi tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel Drs Widodo MPd mengatakan, keberangkatan mereka kesana juga sebagai upaya agar anak-anak tidak hanya menerima Kurikulum K13 saja, namun diharapkan juga dapat memahami bagaimana Kurikulum Cambridge.
Baca: Ini Formasi CPNS 2018 di 49 Daerah Jawa, Sumatera & Sulawesi, Ini Link ssc.bkn.go.id
Baca: Penyebab Anak Ahmad Dhani Pingsan di Mobil Diselidiki, Polisi Ungkap Al Ghazali Bukan Kecelakaan
"Tujuannya supaya mereka juga bisa masuk ke Universitas di luar negeri yang menerapkan kurikulum cambrige. Kemudian mereka juga belajar dan bisa menyerap bagaimana sistem berteman dan bergaul dengan orang Prancis,"katanya
Selain itu, melalui pertukaran pelajar Widodo turut mengimbau semua peserta untuk memerbaiki kemampuan bahasa asing yang mereka pelajari.
Karena untuk kuliah di Perancis secara gratis, syaratnya adalah mampu berbahasa Prancis.
"Anak-anak yang akan berangkat juga akan mendapatkan sertifikat dari sekolah di Perancis, kemudian kepada Kepala sekolah SMA agar mendukung siswanya mengikuti lomba bertaraf internasional agar hasil portofolio mereka menjadi bernilai karena portofolio itu penting, untuk melihat prestasi yang ada," tambahnya.
Baca: Sejumlah Dokter Usul Pindah, Walikota Prabumulih Ridho Yahya Ancam Lapor ke Polisi, Ini Alasannya
Baca: Pasangan Bule Cuma Makan Buah dan 2 Tahun Tak Sikat Gigi, Saat Dokter Gigi Periksa, Ini Hasilnya
Untuk masalah supaya para peserta tidak lagi mengulang pelajaran di Indonesia saat berada diluar, Widodo pun terus menggodok peraturan yang berlaku.
"Intinya, kegiatan ini merupakan bentuk upaya menyiapkan anak-anak agar bisa mempelajari, melatih suasana belajar di negara maju," ujarnya.
Widodo menambahkan, dengan begitu otomatis mereka terbiasa terhadap budaya belajar.
"Selain itu, kegiatan ini juga mereka harus melatih kesiapan kedepannya untuk menghabiskan waktu selama 2-3 bulan belajar akademis disana," ujarnya.
"Sehingga mereka nanti tetap bisa ikut ujian nasional disini, dengan pelajaran sama, lalu kedepannya, kita juga akan mengirim guru-guru memumpuni secara internasional dan Program tersebut sudah dibicarakan bersama Mendikbud untuk tahun depan," tambah Widodo