Berita Prabumulih
Karet Murah Pengaruhi Penerimaan Pajak Samsat Prabumulih, Realisasi Sampai Agustus Rp 41, 5 Miliar
Data UPTD Samsat Prabumulih hingga akhir Agustus realisasi target pajak daerah Rp 41.505.807.598 atau 63.07 persen dari target Rp 65.809.800.000
Penulis: Edison |
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kondisi perekonomian masyarakat yang turun akibat harga komoditas karet rendah, sepertinya menjadi faktor sulitnya realisasi target pajak daerah di UPTD Dispenda Provinsi Sumsel di kota Prabumulih tercapai.
Betapa tidak, berdasarkan data UPTD Samsat Prabumulih hingga akhir Agustus realisasi target pajak daerah baru mencapai Rp 41.505.807.598 atau 63.07 persen dari target Rp 65.809.800.000.
Kepala UPTD Dispenda atau Samsat Provinsi Sumsel di kota Prabumulih, H Eddy SH MM mengatakan, meski target terrealisasi masih sedikit namun pihaknya optimis dan akan terus berupaya agar realisasi makin meningkat atau bahkan tercapai.
"Saat ini dari target Rp 65 miliar lebih itu memang baru tercapai 63 persen, namun kita akan terus bekerja keras dan semangat karena optimis pencapaian akan makin bertambah," ungkap Eddy ketika diwawancarai wartawan, Jumat (7/9/2018).
Baca: Najwa Shihab Beberkan Alasan Tolak Jadi Ketua Timses Jokowi-Maruf
Baca: Polres Musi Rawas Tangkap Ibu Rumah Tangga Pemilik Pil Diduga Ekstasi
Adapun rincian capaian pajak dijelaskan pria yang sebelumnya bekerja di Dinas Perhubungan Pemprov Sumsel itu antara lain, PKB dari target Rp 33.222.000.000 baru tercpai 58,43 persen atau Rp 19.413.254.073,
Lalu PKB-AB dari target 481.800.000 baru tercapai 23.60 persen atau Rp 113.707.800. "BBN-KB baru tercapai 68,46 persen atau Rp 21.943.132.700dari target Rp 32.02552 000.000, untuk target dari sektor pajak air permukaan (PAP) terrealissi hingga 47,33 persen atau Rp 15.950.525 dari target Rp 33.700.000," jelasnya.
Sementara untuk target BBNKB-AB dituturkan Eddy, hingga Agustus telah terrealisasi 97.35 persen atau Rp 19.762.500 dari target Rp 20.300.000 dan pihaknya optimis tercapai bahkan over dari target.
Baca: Kevin Sanjaya Akhirnya Ungkap Status Hubungannya dengan Maria Selena,Ternyata
Baca: Prediksi Conor McGregor vs Khabib Nurmagomedov: Saat Ejekan Conor McGregor Tak Berarti Apa-apa
"Untuk sektor ini meskipun sedikit kita bersyukur ada yang bakal tercapai karena untuk target yang besar-besar walau kita optimis namun akan sulit dicapai namun kita terus berupaya," katanya.
Lebih lanjut suami Rita Sari ini membeberkan, menurunnya capaian pajak tersebut disebabkan kondisi perekonomian masyarakat yang labil, dimana komoditas hasil pertanian mengalami penurunan harga sehingga warga lebih mendahulukan memenuhi kebutuhan rumah tangga dari pada membayar pajak.
"Warga Prabumulih yang sebagian besar petani karet, mereka cenderung mengesampingkan dulu membayar pajak apalagi kalau hasil pertanian mereka murah," bebernya.
Tapi ia memberi apresiasi kepada seluruh warga yang telah membayar pajak.
Baca: Ganteng, Jago Bulutangkis dan Raih Emas, Jojo Sumbang Bonusnya Bangun Masjid di Lombok
Baca: Terciduk KPK, Tak Disangka Uang Hasil Suap Digunakan Zumi Zola untuk Hal ini, Salah Satunyo Umroh
Meski demikian, Eddy menjelaskan pihaknya terus menggalakkan penagihan pajak dengan sistem keliling door to door ke rumah warga dan juga memaksimalkan pengoperasian pembayaran pajak melalui mobil keliling.
"Jarak kantor ini yang jauh dari pusat kota tentunya menjadi kendala, untuk itu kita terus memaksimalkan kerja sehingga realisasi target pajak menjadi tercapai," jelasnya.
Eddy berharap kepada seluruh masyarakat kota Prabumulih yang merupakan wajib pajak untuk segera membayar pajak, disebabkan pajak yang akan dibayar akan kembali ke negara dan nantinya kembali ke daerah untuk pembangunan.
"Tentu dengan pembayaran pajak itu nantinya akan kembali ke masyarakat dimana dana bagi hasil daerah akan tinggi dan pembangunan di daerah akan terus meningkat," harapnya seraya mengatakan kesadaran masyarakat kota Prabumulih dalam membayar pajak terus meningkat.