Dalam Dua Jam Minum Tiga Minuman Berbeda, Anak di Bawah Umur ini Alami Hal yang Mengerikan

mengatakan tidak ada bukti adanya kondisi jantung yang tidak terdiagnosis. Dosis yang dianjurkan untuk

Editor: M. Syah Beni
Net
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM- Seorang anak asal South Carolina berusia 16 tahun meninggal karena overdosis kafein setelah minum kopi, soda dan minuman energi dalam jangka waktu dua jam.

Itulah penyebab kematiannya menurut pihak berwenang.

Davis Allen Cripe dilaporkan ambruk di kelas dan meninggal bulan lalu setelah kelimpahan kafein di sistemnya menyebabkan aritmia jantung.

"Pada hari ini dalam dua jam sebelum kematiannya, kita tahu telah mengkonsumsi makanan besar dari sebuah restoran cepat saji dan juga beberapa jenis minuman energi," kata Richland County Coroner Gary Watts dalam sebuah konferensi pers.

"Kami kehilangan Davis dari bahan yang benar-benar legal. Minuman ini bisa sangat berbahaya. "

Baca: Mengharukan, Usai Tolong Anak Kecil yang Dituduh Mencuri, Pria ini Alami Hal yang Tak Terduga

Baca: Ngeri, Bocah yang Telah Meninggal Bangkit Kembali Saat Ayahnya Bilang Kalimat ini

Baca: Ditanya Habis Berapa Juta Buat Belanja, Jawaban Nagita Slavina Malah Bikin Netizen Makin Ngefans

Baca: Sedang Jemur Pakaian, Nenek Usia 58 Tahun Ini Tiba-tiba Dikeroyok Tetangganya Gara-gara Ini

Baca: Kicauannya Dianggap Nyindir Rizieq Shihab, Luna Maya Pun Dibully

Watts juga mengatakan tidak ada bukti adanya kondisi jantung yang tidak terdiagnosis.

Dosis yang dianjurkan untuk kafein per hari adalah 400 mg.

Gejala overdosis kafein bisa meliputi pusing dan haus yang meningkat, menurut profesional medis.

Sejumlah besar kafein bisa mematikan.

Meninggal karena minuman
Meninggal karena minuman (Insideedition)

Ayah Cripe, Sean, mendesak orang tua lainnya selama konferensi pers untuk berbicara dengan anak-anak mereka tentang bahaya minuman energi.

"Bukan kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya, melainkan minuman energi," katanya.

"Orangtua, tolong bicarakan dengan anak-anak Anda tentang minuman energi ini. Dan remaja dan pelajar, tolong berhenti membelinya."

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved