Berita Musi Rawas

Pemuda di Musi Rawas Sukses Ubah Limbah Bonggol Jagung Jadi Usaha yang Menjanjikan

Janggel atau bonggol jagung yang selama ini hanya menjadi sampah atau limbah tak bermanfaat  dan kerap dibuang begitu saja oleh petani. 

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Eko Mustiawan
PANEN - Irwan, warga Dusun III Desa Surodadi Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas saat panen jamur janggel di belakang rumahnya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Janggel atau bonggol jagung yang selama ini hanya menjadi sampah atau limbah tak bermanfaat  dan kerap dibuang begitu saja oleh petani. 

Namun tidak jika sudah sampai ditangan Irwan, pemuda asal Dusun III Desa Surodadi Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumsel. 

Ditangan kreatifnya, limbah janggel atau bonggol jagung ini mampu dijadikan media untuk usaha budidaya jamur janggel, yang memiliki nilai ekonomis.

Harganya yang masih cukup tinggi dan permintaannya pasar yang baik, menjadikan usaha ini budidaya jamur janggel ini, bisa menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Saat disambangi Sripoku.com, Irwan menceritakan awal mulanya menekuni usaha budidaya jamur janggel tersebut. karena sulitnya mencari pekerjaan. 

"Sekarang susah nyari kerjaan, jadi kemudian saya cari ide untuk usaha apa yang cocok," kata Irwan saat diwawancarai Sripoku.com, Senin (27/10/2025).

Kemudian, dia juga melihat banyaknya petani jagung di Musi Rawas. Dimana hasil panennya hanya diambil biji jagungnya, sedangkan janggel atau bonggolnya dibuang begitu saja. 

"Begi petani janggel atau bonggol ini hanya limbah saja, sehingga terkadang hanya dibuang atau dibakar saja oleh petani," ungkapnya.

Dari situlah, kemudian dia pun mencari ide di media sosial baik TikTok maupun YouTube, untuk usaha yang cocok di wilayahnya dengan media utama janggel atau bonggol jagung. 

"Cari idenya di media sosial dan akhirnya ketemu budidaya jamur janggel ini," jelasnya.

Baca juga: Polsek Tanjung Batu dan Polsek Rantau Alai Panen Jagung Pipil, Dukung Program Ketahanan Pangan

Baca juga: Pemdes Karta Dewa PALI Tanam Jagung Varietas 18, BUMDes Siap Kelola Hasil Panen

Setelah mendapat ide yang cocok, Irwan mengaku tak langsung mencobanya. Melainkan mempelajari tentang cara dan bagaimana budidaya jamur janggel ini. 

Setelah ditemukan komposisinya, kemudian dia pun mencobanya. Hanya saja, pada percobaan awal, dia mengalami kegagalan hingga merugi. 

"Percobaan tentu sempat gagal, tapi Alhamdulillah sekarang sudah bisa panen dan menikmati hasilnya," ucapnya.

Dia menjelaskan, untuk komposisinya sendiri pertama dan yang utama adalah janggel atau bonggol jagung, kemudian dedak, ragi dan juga pupuk urea. 

Untuk caranya, awalnya harus membuat sebuah kotak dengan menggunakan papan bekas yang dilapisi dengan plastik hitam. Kemudian ratakan janggel atau bonggol jagung didalamnya.

Kemudian, ditaburi dengan dedak, ragu dan juga pupuk urea. Setelah itu didiamkan dan harus ditutup dengan plastik, serta rutin disiram untuk menjaga kelembabannya.

"Siramnya rutin setiap hari. Setelah ditunggu saja, nanti kalau berhasil biasanya 25 hari kemudian, sudah bisa dipanen," ungkapnya.

Menurutnya, usaha budidaya jamur janggel ini cukup menjanjikan. Terlebih harganya yang cukup tinggi, yakni mencapai Rp40.000 per kilogramnya. 

"Harganya masih tinggi, mungkin lebih tinggi dibanding jamur jenis lainnya yakni Rp40.000 per kilogramnya," katanya.

Selain harganya yang mahal, umur jamur janggel ini juga cukup panjang. Dimana untuk 1 media, bisa dipanen lebih dari 25 kalu dan dipanen setiap hari. 

"Panennya setiap hari. Kalau saya, sehari bisa pesan sampai 6-7 kilogramnya. Itu setiap hari panennya," jelasnya.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan, usaha ini cukup menjanjikan dan bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat. Bahkan, hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

"Saya kan skalanya baru kecil, jadi hasilnya juga tidak terlalu banyak. Tapi liat dari harga, jika dikembangkan, bisa menjanjikan," tutupnya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved