Berita OKU Timur
Mucikari di OKU Timur Masuk Jebakan Polisi, Patok Tarif Rp 600 Ribu untuk 2 Wanita Muda
Nuraini alias Sela (40) mucikari di OKU Timur ditangkap polisi yang menyamar. Terungkap ia menawarkan 2 wanita muda seharga Rp 600 ribu.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres OKU Timur berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan seorang perempuan berinisial Nuraini alias Sela (40), warga Desa Gunung Terang, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten OKU Timur.
Sela adalah Mucikari atau perantara atau makelar dalam praktik prostitusi, yang sudah meresahkan warga sekitar tempat tinggalnya.
Kepada polisi yang menyamar, Sela mematok tarif Rp 600 ribu untuk dua wanita muda.
Kasus ini terbongkar setelah Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) melakukan operasi di sebuah kontrakan di Gang Mawar, Desa Tugu Harum, Kecamatan Belitang Madang Raya, pada Selasa (21/10/2025) malam sekitar pukul 20.04 WIB.
Kapolres OKU Timur AKBP Adik Listiyono, S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim Iptu Rendi Ramadhona, didampingi Kanit PPA Ipda Sudono, S.H., menjelaskan bahwa pengungkapan ini berawal dari informasi masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di sebuah kontrakan yang kerap didatangi laki-laki tidak dikenal.
“Setelah dilakukan penyelidikan, anggota Unit PPA yang dipimpin Ipda Sudono langsung bergerak ke lokasi dan mendapati adanya praktik yang diduga kuat merupakan tindak pidana perdagangan orang dengan modus eksploitasi seksual,” katanya, Kamis (23/10/2025).
Baca juga: Berbuat Asusila ke Wanita Keterbelakangan Mental, Pelajar SMA di Palembang Sembunyi di Kandang Ayam
Lebih lanjut ia menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka diduga berperan sebagai perantara yang menawarkan dua perempuan muda kepada pelanggan untuk melakukan hubungan badan dengan imbalan uang.
Dua korban tersebut masing-masing bernama Dwi Amanah (18), warga Desa Agung Jati, Kecamatan Madang Suku I, OKU Timur, dan Nikmatul Hasanah (24), warga Desa Suka Jaya, Kecamatan Tungkai Ilir, Kabupaten Banyuasin.
Pada sore hari sebelum penangkapan, seorang saksi yang merupakan anggota kepolisian menyamar dan berkomunikasi dengan pelaku melalui pesan WhatsApp.
"Dalam percakapan itu, pelaku menawarkan dua perempuan dengan tarif Rp600 ribu untuk dua orang. Setelah terjadi kesepakatan, saksi datang ke lokasi dan menyerahkan uang Rp700 ribu kepada pelaku," jelasnya.
Tak lama setelah transaksi dilakukan, Unit PPA Polres OKU Timur langsung melakukan penggerebekan dan mengamankan pelaku, dua korban, serta sejumlah barang bukti.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain Uang tunai Rp700 ribu pecahan seratus ribu rupiah. Satu unit handphone Vivo Y18 warna hitam dengan case perak serta beberapa potong pakaian yang digunakan korban saat diamankan.
“Semua barang bukti telah kami amankan untuk kepentingan penyidikan. Pelaku juga sudah kami bawa ke Polres OKU Timur untuk diperiksa lebih lanjut,” jelasnya.
Operasi yang dipimpin langsung oleh Kanit PPA Ipda Sudono ini berlangsung cepat. Sekitar pukul 20.04 WIB, tim gabungan Unit PPA yang sebelumnya sudah melakukan pemantauan langsung melakukan penggerebekan di kontrakan.
Pelaku dan para korban ditemukan di tempat kejadian dan segera diamankan ke Mapolres OKU Timur.
“Langkah cepat dilakukan agar tidak ada korban baru. Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku diduga telah beberapa kali melakukan praktik serupa dengan modus yang sama,” tambahnya.
Kasus ini kini tengah dalam proses penyidikan berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/A/12/X/2025/SPKT/SAT RESKRIM/POLRES OKU TIMUR/POLDA SUMSEL tanggal 22 Oktober 2025.
Pelaku dijerat dengan Pasal 11 jo Pasal 2 dan/atau Pasal 12 jo Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Selanjutnya, berkas perkara akan kami lengkapi dan segera dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU),” pungkas IPTU Rendi Ramadhona.
Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus menindak tegas segala bentuk kejahatan eksploitasi manusia, terutama yang melibatkan perempuan dan anak.
“Kasus ini menjadi bukti komitmen kami dalam memberantas praktik perdagangan orang di wilayah hukum Polres OKU Timur. Kami juga mengimbau masyarakat agar segera melapor bila mengetahui aktivitas mencurigakan yang mengarah pada eksploitasi atau perdagangan manusia,” tegasnya.
Dengan pengungkapan ini, dua korban kini telah mendapatkan perlindungan dari Unit PPA Polres OKU Timur untuk pemulihan fisik dan psikologis. Polisi masih mendalami kemungkinan adanya jaringan lain di balik kasus ini.
Baca berita menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
| Dari Tepi Bendung Perjaya ke Dunia Digital, Ibu-ibu Pengusaha Bekasam di OKU Timur Diajak Naik Kelas |
|
|---|
| 5 Kali Jadi Anggota DPRD, Ketua DPC Gerindra OKU Timur Beri Timses Hadiah Umrah, Wujud Rasa Syukur |
|
|---|
| 6 Motor Hasil Curian Diamankan Polisi Dari Sindikat Curanmor di OKU Timur, Beraksi di Sejumlah TKP |
|
|---|
| Menuju Adipura, Bupati Enos Ajak Warga OKU Timur Jadikan Kebersihan Sebagai Budaya |
|
|---|
| Martapura dan Belitang Berpotensi Hujan, Prakiraan Cuaca OKU Timur Hari ini Jumat 7 November 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Mucikari-di-OKU-Timur-Masuk-Jebakan-Polisi-Jual-2-Wanita-Muda-Rp-600-Ribu-ke-Pria-Hidung-Belang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.