Berita Ogan Ilir

Potong Waktu 90 Menit Jadi 30 Menit, Progres Pembangunan Tol Betung-Jambi Seksi 1A Capai 49 Persen

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang konstruksinya dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus berlanjut.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
Hutama Karya
SEDANG PROGRES PEMBANGUNAN - Situasi di ruas Tol Betung-Jambi Seksi 1A, Selasa (7/10/2025) siang. Progres pembangunan tol yang akan menyambungkan Betung menuju Supat Induk itu telah mencapai 49 persen 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang konstruksinya dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus berlanjut.

Salah satunya yakni proyek Tol Betung-Jambi Seksi 1A. 

Progres pembangunan tol yang akan menyambungkan Betung menuju Supat Induk itu telah mencapai 49 persen. 

“Pada proyek Tol Betung-Jambi Seksi 1A, HKI mengerjakan main road sepanjang 30,8 kilometer, akses road interchange Betung sepanjang 2,2 kilometer, Gerbang Tol Betung, Intersection Betung dan jembatan underpass,” ujar Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya melalui keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025) petang.

Dilanjutkannya, Tol Betung-Jambi Seksi 1A ini akan memotong waktu tempuh dari Betung ke Supat Induk yang sebelumnya 90 menit melalui jalan nasional, menjadi 30 menit lewat tol. 

Proyek ini tak hanya menekankan percepatan pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan mutu melalui penerapan teknologi konstruksi modern. 

“Teknologi yang digunakan meliputi BIM (Building Information Modelling) untuk koordinasi desain dan pelaksanaan secara efisien, survei topografi berbasis LiDAR untuk akurasi perencanaan, serta EDG (Electronic Density Gauge) untuk verifikasi kepadatan tanah tanpa merusak permukaan," papar Aditya. 

Baca juga: Progres Pembangunan Tol Palembang-Betung Kini 70,75 Persen, Gibran Dorong Penyelesaian

Baca juga: Agenda Wapres Gibran di Banyuasin Kamis 25 September 2025, Panen Jagung Hingga Cek Tol Kapal-Betung

Pembangunan Tol BetungJambi Seksi 1A menerapkan prinsip konstruksi ramah lingkungan melalui berbagai langkah berkelanjutan. 

Seperti pemantauan kualitas udara, air, emisi dan pengelolaan limbah dilakukan sejak prakonstruksi hingga pelaksanaan melalui program berbasis risiko. 

Alat berat yang digunakan berumur muda untuk menekan emisi, sementara limbah B3 dikelola secara komprehensif. 

Mutu dan kepedulian lingkungan dijaga melalui program QHSSE Pass, serta dilakukan re-plantasi di lahan terbuka guna menjaga ekosistem. 

Melalui langkah-langkah di atas, HKI menegaskan komitmennya agar pembangunan infrastruktur tetap selaras dengan prinsip keberlanjutan.

“Ke depan, kami berharap keberlangsungan proyek ini dapat terus memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya melalui menyambungkan konektivitas, tetapi juga peningkatan ekonomi lokal,” ucap Aditya.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved