Bakal Ada Insentif Rp100 Ribu, Pemkab Banyuasin Minta Kepsek Tunjuk Guru Penanggung Jawab MBG

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Banyuasin sudah meminta kepala sekolah untuk menunjuk guru penanggung jawab program Makanan Bergizi Gratis (MBG). 

Diketahui, berdasarkan surat edaran dari Badan Gizi Nasional nomor 5 tahun 2025, guru penanggung jawab MBG akan mendapat insentif Rp 100 ribu per hari. 

MBG adalah salah satu program pemerintah Indonesia yang mulai dijalankan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ditujukan untuk memberikan makanan sehat dan bergizi secara gratis kepada pelajar di sekolah serta kelompok masyarakat tertentu.

"Insentif yang diberikan kepada guru yang ikut mendistribusikan MBG berdasarkan surat edaran akan diberikan senilai Rp 100 ribu perhari. Itu dibayarkan setiap 10 hari dari SPPG yang mendistribukan MBG ke sekolah tersebut," kata Kadisdikbud Banyuasin, Aminuddin, Jumat (3/10/2025). 

Baca juga: Baru 6 Dapur MBG di Lubuklinggau Miliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi, Wali Kota Tegaskan ini

Baca juga: Polisi Kawal Distribusi MBG di Pagar Alam, Pastikan Makanan Sampai dengan Aman ke Sekolah

Lanjut Aminudin, penugasan guru yang menjadi penanggungjawab pendistribusian MBG di sekolah, mengutamakan guru bantu atau guru honorer yang ada di sekolah tersebut.

Penunjukan guru penanggungjawab MBG ini, dilakukan kepala sekolah secara langsung untuk satu sampai tiga orang guru. 

Namun, penunjukan guru penanggungjawab MBG ini dilaksanakan secara bergantian atau rotasi untuk guru yang ada di sekolah tersebut.

Sehingga, diharapkan para guru yang ada di sekolah tersebut dapat menerima sebagai penanggungjawab penyaluran MBG di sekolah.

"Kami baru mendapatkan surat edaran dan sudah diperintahkan seluruh kepala sekolah yang sekolahnya sudah menerima manfaat MBG untuk menunjuk satu sampai tiga orang guru sebagai penanggungjawab penyaluran MBG di sekolah," jelasnya.

Sejauh ini, baru sebatas meneruskan surat edaran dan meminta kepala sekolah untuk melaksanakan penunjukan penanggungjawab penyaluran MBG di sekolah masing-masing. 

"Terkait teknis, masih menunggu kembali dari Badsn Gizi Nasional. Namun, dari surat edaran yang sudah diterima langsung dilaksanakan di sekolah-sekolah yang sudah menerina manfaat MBG," pungkasnya. 

Sejauh ini, Program Makan Gizi Gratis yang menyasar pada kalangan pelajar di Kabupaten Banyuasin masih belum maksimal.

Saat ini, dari data yang ada baru 18 SPPG dari 21 kecamatan di Kabupaten Banyuasin. 

Sebanyak 18 SPPG yang sudah berdiri, masih belum menyentuh kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah perairan dan juga sekolah yang ada di pelosok.

Pendirian SPPG yang telah ada, sepertinya lebuh memilih lokasi yang mudah dijangkau ketimbang di wilayah perairan dan pelosok. 

Seperti di Kecamatan Talang Kelapa, sudah ada 10 SPPG yang berdiri. Sisanya sebanyak delapan SPPG menyebar di Kecamatan Rambutan sebanyak tiga SPPG, Banyuasin I sebanyak 1 SPPG, Banyuasin III sebanyak 3 SPPG dan, Muara Sugihan sebanyak 1 SPPG.

Baru lima kecamatan dari total 21 kecamatan di Banyuasin yang baru terlayani Makan Gizi Gratis.

Sisanya, sebanyak 16 kecamatan yang hampir rata-rata kecamatan ini berada di wilayah perairan sama sekali belum terlayani MBG.

Dari total 18 SPPG yang berjalan, baru bisa melayani sebanyak 62.295 siswa baim PAUD hingga Menegah Atas. 

Baca berita menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel