Banjir Bandang di OKU Selatan

Pemkab Siapkan Langkah Pemulihan Banjir Bandang di OKU Selatan, Pastikan Penanganan Tepat Sasaran

Dukungan untuk masyarakat terdampak banjir bandang di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sindang Danau, terus mengalir.

Dokumentasi Pemkab OKU Selatan
PEMULIHAN -- Bupati OKU Selatan Abusama, S.H. berfoto bersama perwakilan BNPB Sumsel, Prastato Hendarsanto, dan jajaran Forkopimda usai audiensi penanganan banjir bandang di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sindang Danau, Jumat (26/09/2025). 

“Banjir bandang ini akibat intensitas hujan yang sangat tinggi sehingga Sungai meluap. Tercatat 14 rumah terdampak, 2 di antaranya hanyut, dan ada 61 jiwa yang terkena dampaknya,” kata Kepala Pelaksana BPBD OKU Selatan, Ramli Koni, saat memberikan laporan perkembangan, Rabu (24/09/2025).

Lanjut kata dia, tragedi ini menelan korban jiwa. Tiga orang dilaporkan terbawa arus, dua di antaranya ditemukan meninggal dunia, yakni Tarzan dan Sur (mertua Tarzan).

Sementara sang istri, Lina, hingga kini masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

“Korban meninggal ada tiga jiwa, dua sudah ditemukan dan satu masih dalam pencarian. Saat ini tim satgas bersama TNI, Polri, relawan, dan warga terus melakukan penyisiran,” kata Ramli.

Selain korban jiwa, lima orang mengalami luka ringan, di antaranya Rohamin, Riski, Resi, Jarimi, dan Fitra.

Sementara sebanyak 52 warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka tidak lagi bisa ditinggali.

Banjir bandang juga meninggalkan kerusakan cukup parah pada infrastruktur desa.

Dua jembatan gantung, dua jembatan beton, pagar gedung olahraga, drainase, hingga lampu penerangan desa hancur diterjang air. Sekitar 100 meter jalan setapak pun rusak berat.

Sedangkan untuk sektor pertanian dan peternakan juga tak luput dari dampak. Sebanyak 10 hektar sawah rusak, 5 kolam ikan hancur, dan 24 ekor kambing hilang. 

Kemudian terdapat juga peralatan pesta seperti tenda, panggung, kursi, dan sound system milik warga pun ikut hanyut terbawa arus.

“Untuk kerugian material masih dalam proses pendataan. Namun jelas, dampaknya tidak hanya pada rumah warga, tapi juga infrastruktur desa, pertanian, hingga hewan ternak,” jelas Ramli.

Seiring waktu, air kini sudah mulai surut. Warga bersama aparat bahu-membahu melakukan pembersihan material banjir berupa lumpur, kayu, dan sampah yang menumpuk di pemukiman.

BPBD bersama Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, serta relawan terus memberikan bantuan darurat, baik berupa pendataan, pencarian korban, hingga pelayanan kesehatan bagi warga terdampak.

“Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak. Fokus utama saat ini adalah pencarian satu korban yang belum ditemukan dan pemulihan kondisi warga,” pungkas Ramli.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved