Berita Pali

Marak Keracunan Massal, Ketua DPRD PALI Desak Program MBG Disetop Sementara, Tunggu Jaminan Mutu

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten PALI, Firdaus Hasbullah mendesak program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena marak keracunan

SRIPOKU/Apriansyah Iskandar
PROGRAM MBG -- Penyaluran makanan bergizi gratis (MBG) di salah satu sekolah di Kabupaten PALI, beberapa waktu lalu. Terbaru Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, menegaskan program MBG perlu dihentikan sementara sampai ada jaminan mutu dan keamanan makanan bagi anak-anak penerima manfaat. Rabu (24/9/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Firdaus Hasbullah, SH., MH mendesak program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Firdaus Hasbullah menjadi bagian dari orang-orang yang menginginkan program MBG dihentikan sementara. 

MBG adalah salah satu program pemerintah Indonesia yang mulai dijalankan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ditujukan untuk memberikan makanan sehat dan bergizi secara gratis kepada pelajar di sekolah serta kelompok masyarakat tertentu.

Desakan penghentian sementara program MBG tersebut sebagai tanggapan atas kasus keracunan massal menimpa ribuan siswa di berbagai daerah. 

Termasuk sbelumnya sempat terjadi di Kabupaten PALI.

Firdaus menilai insiden tersebut bukan sekadar kesalahan teknis, tetapi mencerminkan kegagalan sistem di Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana program.

Baca juga: Herman Deru Pertanyakan Pengelolaan Dapur MBG di Sumsel, Imbas Ada Belatung Hingga Siswa Keracunan

Baca juga: Viral Belatung di MBG SDN 8 Kayuagung OKI, Ditemukan Banyak Bergerak di Telur Sambal, Siswa Trauma

Maraknya kasus keracunan massal anak penerima MBG di sejumlah daerah membuktikan ada masalah serius dalam tata kelola. 

Menurutnya, program yang sejatinya bertujuan mulia itu justru berpotensi membahayakan jika kualitas dan mutu makanan tidak dikawal dengan ketat.

“Kalau kita lihat dari kasus keracunan yang sempat terjadi di Kabupaten PALI dan sejumlah daerah lainya, Ini bukan semata kesalahan teknis, tapi kesalahan sistem di Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana. Karena faktanya, kasus keracunan ini masih terus terjadi di banyak daerah,” tegas Firdaus, Rabu (24/9/2025).

Politisi Demokrat yang vokal dalam isu kesejahteraan masyarakat ini juga menyoroti sejumlah temuan di lapangan. 

Beberapa makanan MBG disebut sudah berbau tidak sedap saat diterima, bahkan diduga kuat menjadi penyebab anak-anak mengalami mual hingga muntah.

“Bagaimana mungkin program sebesar ini tidak dikawal ketat kualitasnya? Kalau dibiarkan, yang jadi korban justru generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Firdaus mendesak evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan MBG, mulai dari proses pengadaan, distribusi, hingga pengawasan mutu makanan. 

Menurutnya, tanpa pembenahan serius, lebih baik program dihentikan sementara.

Firdaus menegaskan, dukungan terhadap peningkatan gizi anak tetap ada, tetapi harus dipastikan aman. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved