Berita Sumsel Maju Untuk Semua

Sumsel Berhasil Tempati Posisi Kedua Nasional dalam Penilaian Lembaga Pendidikan Pesantren

Menurutnya capaian tersebut merupakan bukti nyata bahwa pesantren di Sumatera Selatan telah berperan aktif dan diakui dalam sistem pendidikan formal

Editor: Sri Hidayatun
Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas capaian Sumsel yang berhasil menempati posisi kedua nasional dalam penilaian lembaga pendidikan pesantren. 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG- Gubernur Sumsel,  H. Herman Deru mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas capaian Sumsel yang berhasil menempati posisi kedua nasional dalam penilaian lembaga pendidikan pesantren.

Menurutnya capaian tersebut merupakan bukti nyata bahwa pesantren di Sumatera Selatan telah berperan aktif dan diakui dalam sistem pendidikan formal nasional.

“Menjadi nomor dua nasional berarti kita berhasil mengungguli banyak provinsi besar lainnya, termasuk di Pulau Jawa. Ini bukti bahwa pesantren kita sudah dikenal dan diakui,” ujar HD saat menerima audiensi Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan di Ruang Rapat Gubernur, Rabu (29/10/2025).

Terkait hal tersebut, Ia meminta agar capaian ini turut disebarluaskan di seluruh pesantren di Sumsel melalui publikasi dan pemasangan spanduk penghargaan tersebut.

“Penghargaan ini tidak mungkin diraih tanpa kerja keras para petugas lapangan dan pengelola pesantren di setiap daerah, maka dari itu saya harap ini dapat dipublikasikan disetiap Ponpes di Sumatera Selatan” tegas HD.

Selanjutnya HD mengatakan bahwa pondok pesantren kini telah menjadi bagian dari pendidikan formal yang harus mendapatkan perhatian setara dengan lembaga pendidikan lainnya.

Ia juga menyoroti pentingnya dukungan BOS Daerah (Bantuan Operasional Sekolah) bagi pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal, terutama pada jenjang Aliyah.

Baca juga: Wujudkan 100.000 Wirausaha Baru, Pemprov Sumsel Dorong Sinergi Pegadaian Lewat Program Sultan Muda

“Saya ingin mulai tahun 2026, data santri Aliyah bisa masuk untuk diberikan bantuan per siswa per bulan, secara by name by institution. Ini bentuk keseriusan Pemprov Sumsel dalam mengakui pesantren sebagai institusi pendidikan formal,” jelasnya.

Selain itu, HD juga mendorong agar pesantren mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi informasi (IT) agar dapat mengikuti perkembangan jaman dan meningkatkan daya saing para santri.

“Di era digital ini, kalau santri tidak menguasai teknologi, maka akan sulit bersaing. Pesantren juga harus adaptif terhadap perkembangan zaman,” ungkapnya.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Aulia Cendikia Palembang, KH. Hendra Zainudin Al Qodiri, menagatakan pihaknya berencana menggelar Doa Seribu Santri di Griya Agung sebagai bentuk syukur atas penghargaan nasional yang diterima oleh Gubernur Sumsel.

Selain itu, Hendra juga menyampaikan beberapa aspirasi dari PWNU Sumsel, antara lain permintaan rehabilitasi berat kantor NU, penandatanganan prasasti kantor baru, serta bantuan mobil operasional.

Ia juga mengundang Gubernur untuk hadir dan membuka kegiatan Seminar Pesantren Ramah Anak dan Pelatihan Santri Terampil yang akan digelar pada 8 November 2025, sekaligus pembacaan doa syukuran atas Anugerah Ponpes Award yang diperoleh Gubernur Sumsel Herman Deru atas kepedulian dan perhatian besarnya terhadap dunia pesantren di Sumatera Selatan.

HD juga meminta agar Kegiatan Syukuran yang direncanakan dapat dirangkaikan dengan Penyerahan Bantuan BOS Daerah kepada Seluruh Pondok Pesantren dan Launching Program GSMP Goes To Pondok Pesantren.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved