Tahan Tangis, Momen Uya Kuya Pulang ke Rumah Pertama Kalinya Usai Dijarah Massa Demo: Apa Salah Saya

Diakui Uya, rumah tersebut dibangunnya sejak tahun 2016 dan baru jadi pada 2018 setelahnya.

"Saya dilantik jadi DPR itu 1 Oktober 2024, artinya pas kejadian kemarin ya baru 10 bulan saya jadi DPR, jujur rumah ini dan rumah-rumah saya yang lain alamdulillah saya bangun dari hasil kerja keras saya sebagai artis dan pengusaha," ungkapnya.

Uya juga tak lupa mengingatkan kepada seseorang yang mengambil piala hasil dedikasinya di dunia hiburan agar segera mengembalikannya.

"Tolong buat yang ngambil piala dibalikin, karena ini berharga buat saya, ada videonya siapa yang ngambil, hubungi saya," tegas Uya.

"Kayak kapal pecah banget ya," imbuhnya.

Uya dan Astrid juga mengenang bahwa isi rumah itu juga hasil dari kerja keras anak-anak mereka, Cinta dan Nino.

"Cinta dari SMP kelas 3, Nino dari kelas 2 SMP tidak dapat uang jajan sepeserpun dari saya, karena mereka dapat penghasilan sendiri dan cukup besar dari Youtube dan syuting TV," ungkap Uya. 

"Jadi, yang kalian ambil hak-hak anak saya dari kerja keras mereka," tambah Uya.

Ia sempat menelepon kedua anaknya, Cinta dan Nino, memperlihatkan kondisi kamar-kamarnya kini.

Uya meminta agar kedua anaknya untuk tidak bersedih dan ikhlas.

Uya sendiri menyayangkan aksi jarah ini tak hanya berdampak bagi dirinya, melainkan juga keluarga dan orang lain yang tinggal di rumah tersebut.

Mulai dari mertuanya, kakak ipar hingga karyawan-karyawannya, ada pula yang dalam kondisi hamil.

Barang mereka ikut dijarah massa.

"Bukan cuma saya dan Astrid yang tinggal disini, banyak keluarga yang tinggal disini, opa dan omanya Cinta, adik-adik Astrid dan suaminya dan keponakan-keponakan kita, ada juga yang jaga kucing kita suami istri tinggal disini sudah lama sekali, barang-barang mereka kalian ambil ludes," ujarnya.

Baca juga: Sosok 3 Provokator Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Eko Patrio & Uya Kuya Ditahan, Ada Suami Istri

Terlebih masalah kucing yang dituduh menelantarkannya, Uya mengaku tidak menyangka akan dijarah sampai habis.