PPG

Contoh Tugas Refleksi Modul Profesional Topik 1-8 Guru Kelas MI/GKMI, PPG Kemenag 2025

Artikel berikut memuat contoh tugas refleksi Topik 1-8 Modul Profesional Guru Kelas MI/GKMI, PPG Kemenag 2025. 

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
MODUL PROFESIONAL GKMI - Contoh tugas refleksi Topik 1-8 Modul Profesional Guru Kelas MI/GKMI, PPG Kemenag 2025. Tugas refleksi merupakan tugas Bapak/Ibu Guru peserta PPG yang dikerjakan di LMS. 

Beberapa tantangan dalam implementasi materi ini adalah kurangnya pemahaman guru tentang konsep moderasi, keterbatasan media ajar yang mendukung, dan adanya pengaruh lingkungan atau media sosial yang bertentangan. 

Untuk mengatasinya, guru perlu mendapatkan pelatihan khusus, disediakan modul dan bahan ajar kontekstual, serta dibekali kemampuan komunikasi yang empatik.

Selain itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat juga penting agar nilai-nilai moderasi yang ditanamkan di sekolah bisa terus diterapkan di rumah dan lingkungan sekitar.

3. Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajari! 

➤ Pengalaman yang Mendukung Materi Moderasi Beragama

Suatu ketika dalam pembelajaran tematik kelas V dengan tema "Kebersamaan dalam Keberagaman", saya mengajak siswa berdiskusi mengenai kegiatan keagamaan yang berbeda-beda di lingkungan sekitar. 

Saya minta siswa menceritakan kegiatan hari besar agama yang mereka ketahui, baik yang mereka anut maupun dari teman mereka. 

Salah satu siswa yang beragama Islam menceritakan tentang perayaan Idul Fitri, sementara siswa lain menceritakan perayaan Natal dan Waisak yang pernah mereka lihat di televisi atau lingkungan sekitar.

Diskusi ini berlangsung hangat dan penuh rasa ingin tahu. Tidak ada cemoohan atau rasa tidak nyaman di antara mereka, bahkan muncul rasa kagum satu sama lain. 

Mereka mulai menyadari bahwaperbedaan adalah sesuatu yang wajar dan indah. Ini menjadi momen yang kuat untuk menanamkan nilai toleransi, empati, dan saling menghargai, sesuai dengan prinsip moderasi beragama. 

Proses ini memperlihatkan bahwa jika ruang dialog dan keterbukaan diberikan, siswa di usia dini sangat mampu menerima perbedaan dengan pikiran terbuka dan hati yang lapang.

➤ Pengalaman yang Bertentangan (Tantangan Implementasi)

Namun, saya juga pernah menghadapi situasi yang bertolak belakang. 

Dalam sesi pembelajaran PPKn, seorang siswa dengan polos menyampaikan bahwa orang yang berbeda agama adalah "musuh" atau "tidak benar," karena ia mendengar hal itu dari lingkungan luar sekolah. Saat itu, kelas menjadi hening dan beberapa siswa tampak bingung. Ini menunjukkan bahwa narasi intoleran yang masuk dari luar sekolah bisa sangat memengaruhi cara berpikir anak.

Saya lalu memanfaatkan momen tersebut untuk mengajak siswa berdiskusi lebih jauh tentang perbedaan dan pentingnya saling menghormati. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved