Siswa SD 150 Palembang Dibully

Viral Siswa SDN 150 Palembang Diduga Dibully, Tubuh Melepuh Gegara Air Panas, Respons Guru Disorot

Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) SD 150 Sungai Tenang, Kecamatan Gandus, Palembang menjadi korban bullying hingga disiram air panas bekas Pop Mie

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Shinta Dwi Anggraini
IG/Oypalembang
BULLYING DI SD PALEMBANG- Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) SD 150 Sungai Tenang, Kecamatan Gandus, Palembang diduga menjadi korban bullying hingga disiram air panas bekas Pop Mie oleh temannya, respon guru justru disebut membiarkan 
Ringkasan Berita:
  • Kasus perundungan kembali terjadi SD Negeri 150 Palembang.
  • Seorang siswa laki-laki, tubuhnya mengalami luka melepuh usai disiram air panas oleh temannya di kelas
  • Keluarga korban kecewa dengan respon guru yang dinilai abai membiarkan kondisi korban

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Kasus dugaan perundungan mencuat di SD Negeri 150 Palembang.

Setelah sebelumnya viral video siswi perempuan berinisial F, pulang sekolah dengan mata merah dan lebam parah, kini muncul kasus baru yang tak kalah memprihatinkan.

Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) tersebut diduga menjadi korban bullying hingga disiram air panas bekas Pop Mie oleh teman sekelasnya.

Informasi tersebut pertama kali beredar di media sosial Instagram melalui akun lokal @oypalembang, pada Rabu, (5/11/2025).

Baca juga: Disdik Palembang Usut Siswi SDN 150 Palembang Pulang Sekolah dengan Mata Lebam, Tunggu Hasil Medis

Dalam unggahan itu terlihat foto seorang anak laki-laki dengan luka melepuh di bagian dadanya.

Pada narasi unggahan yang dibagikan menyebutkan, korban merupakan siswa SD 150 Sungai Tenang, Kecamatan Gandus, Palembang. 

Ia disiram oleh teman sekelas menggunakan air panas dari gelas Pop Mie hingga kulitnya melepuh.

Min, ini terjadi lagi perundungan di SD 150 Sungai Tenang Palembang.

Jadi ceritonyo ponaan aku ni disiram oleh budak kelas I la make mie gelas, sampai melepuh cak itu min, (Jadi ceritanya keponakan aku disiram oleh anak kelas pakai mie gelas, sampai melepuh seperti itu),” tulis pesan yang diunggah akun tersebut.

Namun, yang menjadi sorotan utama keluarga korban kecewa dengan respon pihak sekolah yang dinilai abai dengan kondisi yang dialami siswanya.

"Dikasih tahu sama gurunyo uji nyo biar ke la (katanya biarin aja), gimana tolongin viralke," curhat keluarga korban.

"Kito yg tuo la pedih anget apo lagi budak, (kita yang sudah tua pasti pedih, apalagi anak kecil) ” lanjut keterangan itu.

Pihak keluarga korban berharap kasus ini diviralkan dan mendapat sorotan dari pihak berwajib.

Klarifikasi Kepsek

Kepala SDN 150 Palembang mengatakan masalah salah satu siswanya yang viral mengalami luka melepuh akibat tersiram air panas di sekolah kini sudah berakhir damai. 

Sebelumnya, beredar kabar viral siswa berinisial R tersebut menjadi korban bullying di sekolah dan ditanggapi dingin oleh guru saat orangtuanya melapor. 

Terkait hal tersebut, Kepsek SDN 150 Palembang, Octa Nugraha LB menegaskan, tak ada tindakan bullying. 

Melainkan siswa kelas 3 SD tersebut sedang makan mie gelas sambil bermain, namun tak sengaja tersenggol oleh teman hingga kuah panas dari makanan itu tanpa diduga langsung mengarah ke tubuhnya.

"R terkena kuah mie gelas pada bagian badannya dan siswa yang lain juga terkena kuah tersebut pada bagian tangannya," jelas dia. 

Hingga saat ini, lanjut Octa, pihak sekolah langsung memidiasi kedua orangtua dari siswa tersebut.

"Kami tadi bersama bapak ka diknas Kota Palembang telah memediasi permasalah ini secara kekeluargaan, jadi sudah tidak ada lagi permasalahan terkait viralnya video tersebut ," katanya singkat. 

Sebelumnya, Camat Gandus, Jufriansyah mengatakan, yang jadi masalah adalah respon dari guru sangat disayangkan bagi orangtua R, sehingga terkesan kurang tanggap.

"Respon guru yang kurang (mengenakan), bilangnya diamkan saja nanti sembuh. Di situ orangtua R tidak terima," katanya.

Mengetahui kabar viral tersebut, Wali Kota Palembang, bersama PGRI dan Kecamatan mendatangi rumah orangtua R yang berada di Kelurahan Pulo Kerto untuk mengetahui duduk perkaranya.

Ia juga menegaskan tidak ada kejadian R disiram yang benar adalah tersenggol temannya saat memegang mie gelas.

"Tidak ada siram-siraman. Tadi pak Wali sudah ketemu sama wali kelasnya juga. Anaknya sudah diobati dan sudah damai, " tandasnya.

Baca juga: Dokter Mirza Ragukan Penyebab Mata Bocah Siswi SDN 150 Palembang Merah & Lebam karena Alami Pertusis

Sebelumnya diketahui, SD Negeri 150 Palembang di kawasan Sungai Tenang, Kecamatan Gandus, jadi sorotan tempat bocah perempuan di Palembang berinisial F yang kondisi kedua matanya lebam sepulang sekolah. 

Kuasa hukum keluarga F (7), siswi SDN 150 Gandus, Palembang yang pulang sekolah dengan kedua mata lebam saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter ahli untuk menentukan langkah ke depan. 

 M Novel Suwa dari LBH Bima Sakti meminta masyarakat tidak berspekulasi luas terkait dengan kondisi F. 

Di mana, salah kabar beredar menyebutkan bahwa lebamnya kedua mata F dikarenakan gejala suatu penyakit. 

"Yang kita kedepankan adalah praduga tak bersalah, untuk masyarakat harapnya bijak dalam menyikapi permasalahan apalagi ini soal guru," katanya saat ditemui setelah membesuk F di RSUD Palembang Bari, Selasa (4/11/2025). 

Ditemui di tempat yang sama, Conie Pania Putri  yang juga dari LBH Bima Sakti mengatakan, selain ahli mata, F juga kini berada di bawah penanganan ahli psikologi.

"Saat ini F diobservasi oleh dokter ahli mata, ahli psikologi, ahli tumbuh kembang, yang paling utama adalah kesehatan dari anak tersebut," katanya. 

Lanjut dikatakan, tim kuasa hukum ternyata juga sudah mendatangi sekolah untuk mencari titik terang penyebab mata siswi tersebut bisa lebam sepulang sekolah.

Di sana, tim kuasa hukum sudah meminta keterangan sejumlah saksi untuk mendapat penjelasan. ‎

"Kasus ini butuh pembuktian apakah ada penganiayaan di TKP sekolah atau tidak, kami akan berkoordinasi dengan penyidik, "ucapnya.

Connie juga meminta masyarakat agar tak berspekulasi dengan kondisi F sampai hasil pemeriksaan oleh dokter sudah keluar. 

‎"Kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes Palembang dan ditangani oleh Unit PPA. Sedangkan terkait kabar yang berkembang apakah itu ada dugaan tindak pidana penganiayaan atau tidak ini belum bisa kita simpulkan, " ujarnya. 

Kondisi Terkini F

F saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Palembang Bari, Selasa (4/11/2025). 

Achmad Fadel, kuasa hukum RSUD Palembang Bari saat dikonfirmasi menjelaskan, F sebelumnya masuk melalui IGD pada Rabu 3 November 2025, dan kini sudah dipindahkan ke Poli Mata dan Poli Anak serta ditempatkan di Ruang Isolasi Kelas 1 sesuai arahan Wali Kota Palembang, Ratu Dewa

"Hingga kini sudah dilakukan pemeriksaan Laboratorium dari sampel darah, periksa paru-paru dan pemeriksaan lainnya yang dibutuhkan," katanya.

Lanjut dikatakan, F masih membutuhkan perawatan intensif di bawah penanganan dokter spesialis mata dan dokter spesialis anak bahkan sampai ke psikolog jika diperlukan. 

Sedangkan untuk hasil pemeriksaan laboratorium, diperkirakan membutuh waktu satu minggu untuk hasilnya bisa diketahui. 

"Selain itu, berdasarkan UU Perlindungan Pasien kami tidak berhak untuk menyampaikan namun apabila pihak keluarga pasien mau menyampaikankannya tidak ada masalah," katanya. 

Ditempat yang sama, salah satu keluarga pasien Vira mengatakan kondisi F sekarang masih lemas dan belum mau makan, hanya dapat nutrisi dari infus, namun sudah bisa tidur nyenyak pasca diberi obat oleh pihak rumah sakit

 Selain itu, F juga sudah bisa berkomunikasi dan beraktifitas seperti F sudah mau menggambar dan mewarnai. 

"Kami juga dari pihak keluarga berharap agar penyakit yang diderita F dapat segera sembuh dan mau kembali untuk bersekolah, sedangkan Terkait laporan polisi kami masih menunggu hasil dari Laboratorium Rumah sakit apakah FR menderita lebam akibat penyakit atau penganiayaan," katanya. 

"Kami tidak mau menduga-duga atau membuat persepsi sendiri semuanya kami serahkan kepada pihak kepolisian," tutupnya. 

Dugaan Dokter

‎Sebelumnya, dikutip dari akun instagram Walikota Palembang Ratu Dewa @ratudewa, dokter dari Puskesmas Gandus Palembang jika mata merah pada anak tersebut dampak suspek batu pertusis.

Sang dokter menyebut jika F pernah dibawa ibunya untuk periksa ke Puskesmas pada 27 Oktober lalu.

 Saat itu ibunya mengatakan bahwa F sempat demam seminggu dan merah pada matanya baru terjadi pada sebagian kecil mata kiri dan memang sudah bengkak atau lebam.

Kemudian ibunya bertanya apa yang menyebabkan anaknya sakit tersebut.

Setelah diperiksa menggunakan stetoskop, ditemukan ada bunyi berisik pada paru F dan disusul dengan batuk berulang-ulang.

 

 

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved