Siswa SD 150 Palembang Dibully

Viral Siswa SDN 150 Palembang Diduga Dibully, Tubuh Melepuh Gegara Air Panas, Respons Guru Disorot

Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) SD 150 Sungai Tenang, Kecamatan Gandus, Palembang menjadi korban bullying hingga disiram air panas bekas Pop Mie

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Shinta Dwi Anggraini
IG/Oypalembang
BULLYING DI SD PALEMBANG- Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) SD 150 Sungai Tenang, Kecamatan Gandus, Palembang diduga menjadi korban bullying hingga disiram air panas bekas Pop Mie oleh temannya, respon guru justru disebut membiarkan 

Ditemui di tempat yang sama, Conie Pania Putri  yang juga dari LBH Bima Sakti mengatakan, selain ahli mata, F juga kini berada di bawah penanganan ahli psikologi.

"Saat ini F diobservasi oleh dokter ahli mata, ahli psikologi, ahli tumbuh kembang, yang paling utama adalah kesehatan dari anak tersebut," katanya. 

Lanjut dikatakan, tim kuasa hukum ternyata juga sudah mendatangi sekolah untuk mencari titik terang penyebab mata siswi tersebut bisa lebam sepulang sekolah.

Di sana, tim kuasa hukum sudah meminta keterangan sejumlah saksi untuk mendapat penjelasan. ‎

"Kasus ini butuh pembuktian apakah ada penganiayaan di TKP sekolah atau tidak, kami akan berkoordinasi dengan penyidik, "ucapnya.

Connie juga meminta masyarakat agar tak berspekulasi dengan kondisi F sampai hasil pemeriksaan oleh dokter sudah keluar. 

‎"Kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes Palembang dan ditangani oleh Unit PPA. Sedangkan terkait kabar yang berkembang apakah itu ada dugaan tindak pidana penganiayaan atau tidak ini belum bisa kita simpulkan, " ujarnya. 

Kondisi Terkini F

F saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Palembang Bari, Selasa (4/11/2025). 

Achmad Fadel, kuasa hukum RSUD Palembang Bari saat dikonfirmasi menjelaskan, F sebelumnya masuk melalui IGD pada Rabu 3 November 2025, dan kini sudah dipindahkan ke Poli Mata dan Poli Anak serta ditempatkan di Ruang Isolasi Kelas 1 sesuai arahan Wali Kota Palembang, Ratu Dewa

"Hingga kini sudah dilakukan pemeriksaan Laboratorium dari sampel darah, periksa paru-paru dan pemeriksaan lainnya yang dibutuhkan," katanya.

Lanjut dikatakan, F masih membutuhkan perawatan intensif di bawah penanganan dokter spesialis mata dan dokter spesialis anak bahkan sampai ke psikolog jika diperlukan. 

Sedangkan untuk hasil pemeriksaan laboratorium, diperkirakan membutuh waktu satu minggu untuk hasilnya bisa diketahui. 

"Selain itu, berdasarkan UU Perlindungan Pasien kami tidak berhak untuk menyampaikan namun apabila pihak keluarga pasien mau menyampaikankannya tidak ada masalah," katanya. 

Ditempat yang sama, salah satu keluarga pasien Vira mengatakan kondisi F sekarang masih lemas dan belum mau makan, hanya dapat nutrisi dari infus, namun sudah bisa tidur nyenyak pasca diberi obat oleh pihak rumah sakit

 Selain itu, F juga sudah bisa berkomunikasi dan beraktifitas seperti F sudah mau menggambar dan mewarnai. 

"Kami juga dari pihak keluarga berharap agar penyakit yang diderita F dapat segera sembuh dan mau kembali untuk bersekolah, sedangkan Terkait laporan polisi kami masih menunggu hasil dari Laboratorium Rumah sakit apakah FR menderita lebam akibat penyakit atau penganiayaan," katanya. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved