Berita Viral

Kisah Pilu Ibu Hamil di Jayapura Meninggal Bersama Bayinya usai Diduga Ditolak 4 Rumah Sakit

Seorang ibu hamil meninggal dunia bersama bayinya usai diduga ditolak 4 rumah sakit saat melahirkan di Jayapura.

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/FINDI RAKMENI
MAKAM IBU HAMIL - Abraham Kabey dan kedua cucu (anak Irene Sokoy) saat berdiri di makam Irene Sokoy, ibu hamil yang meninggal bersama bayinya usai diduga ditolak 4 rumah sakit saat hendak melahirkan. 

“Pada saat pasien datang itu sudah pembukaan lima dan sampai 22.10 WIT baru pembukaan lengkap dan bayi sudah kelihatan. Namun karena kondisi jantung janin menurun, maka dokter menyarankan untuk operasi,” ujar Maryen. 

Namun dokter kandungan di RSUD Yowari sedang berada di luar kota. 

Akhirnya pasien dirujuk ke RS Dian Harapan. 

“Untuk dokter kandungan di rumah sakit Yowari hanya ada satu orang, namun sedang ada kegiatan di luar kota, sehingga kami koordinasi dengan RS Dian Harapan untuk dirujuk ke sana,” ujarnya. 

Pasien kemudian dibawa menggunakan ambulans didampingi dua perawat. 

Namun di tengah perjalanan, rumah sakit rujukan mengabarkan bahwa ruang BPJS kelas III penuh dan dokter spesialis anestesi tidak tersedia. 

"Makanya pasien dibawa ke RSUD Abepura dengan alasan lokasi terdekat,” kata Maryen. 

Di RSUD Abepura, pasien kembali ditolak karena ruang operasi sedang direnovasi. 

Selanjutnya, pasien dibawa ke RS Bhayangkara, tetapi ruang BPJS kelas III penuh dan hanya tersedia ruang VIP dengan uang muka Rp 4 juta. 

"Di satu sisi keluarga tidak bawa uang, sehingga petugas kami minta untuk dilakukan tindakan, tetapi karena tidak terima akhirnya pasien dibawa menuju ke rumah sakit RSUD Jayapura,” jelasnya. 

Dalam perjalanan, Irene mengalami kejang-kejang sehingga ambulans berusaha kembali ke RS Bhayangkara. 

Namun sebelum tiba, Irene dinyatakan meninggal dunia. 

Maryen menegaskan RSUD Yowari telah mengikuti prosedur. 

“Kita sudah melaksanakan sesuai prosedur yang ada. Di sini memang hanya ada 1 dokter dan saat itu berada di luar kota, namun petugas kita terus berkoordinasi dengan dokter dalam menangani pasien hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit lain,” katanya.

Tuntutan Evaluasi Pelayanan 

Kepala Distrik Sentani, Jack Judspn Puraro, menyampaikan rasa duka mendalam atas insiden ini. 

Sumber: Kompas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved