Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta

Kondisi Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta, 29 Orang Masih Dirawat di Tiga Rumah Sakit, Ada di ICU

Kondisi korban ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta kini 29 korban masih dirawat di tiga rumah sakit di kawasan Jakarta Pusat.

Wartakotalive.com
KONDISI KORBAN LEDAKAN -- Suasana haru menyelimuti Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11) sore. Kondisi korban ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta kini 29 korban masih dirawat di tiga rumah sakit di kawasan Jakarta Pusat. 
Ringkasan Berita:
  • Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta berjumlah 29 orang.
  • Korban kini masih dirawat di 3 rumah sakit.
  • Total korban 96 orang.

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kondisi korban ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta kini 29 korban masih dirawat di tiga rumah sakit di kawasan Jakarta Pusat.

Seperti diketahui, ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang atau pada saat Ibadah Salat Jumat.

Adapun terduga pelaku seorang pelajar kelas XII berinsiial FN.

Kejadian tersebut mengakibatkan 96 orang, namun 67 korban lainnya telah dipulangkan.

Total saat ini ada 29 orang yang masih dirawat.

Dari Informasi yang dihimpun Tribunnews Minggu (9/11/2025) sekira 12.00 WIB, tercatat para korban dirawat di tiga rumah sakit yang berbeda.

Di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih tercatat 14 pasien masih dirawat. Sementara 29 pasien telah dipulangkan.

Kemudian Rumah Sakit Yarsi sebanyak 14 pasien masih dirawat. Dan 1 pasien telah dipulangkan.

Adapun kondisi korban di Rumah Sakit Yarsi satu di ICU, 13 luka sedang dan ringan.

Selanjutnya Rumah Sakit Pertamina Jaya sebanyak 1 pasien masih dirawat. Serta 6 pasien telah pulang.

Baca juga: CCTV Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Berangkat Dibonceng Ayah Bawa Sesuatu Sebelum Kejadian 

LEDAKAN SMAN72 - Beredar sebuah video memperlihatkan detik-detik ledakan terjadi di lingkungan SMA Negeri 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat(7/11/2025) siang.
LEDAKAN SMAN72 - Beredar sebuah video memperlihatkan detik-detik ledakan terjadi di lingkungan SMA Negeri 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat(7/11/2025) siang. (Facebook/Reksa Yudiantara)

Kronologi

Sebelumnya diberitakan, ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025), terjadi saat kegiatan salat Jumat tengah berlangsung dan membuat suasana berubah mencekam.

A, siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta, menceritakan bahwa suara ledakan terdengar ketika seluruh jemaah masih dalam posisi duduk berdoa menjelang akhir khotbah.
"Jadi kronologinya itu saat lagi salat, pada masih kotbah kan masih doa, pas mau selesai doa ada yang meledak di belakang. Kondisi pas abis ledakan langsung semua, bau petasan, bau bahan-bahan kimia," ucap A di lokasi.

Ia mengatakan, suara ledakan berasal dari bagian belakang masjid dan disertai bau menyengat seperti bahan kimia.

Menurut A, setelah ledakan terjadi, suasana langsung berubah panik.

Para siswa dan guru berhamburan keluar masjid untuk menyelamatkan diri.

Beberapa orang terlihat mengalami luka bakar dan segera dibawa ke ruang kesehatan sekolah untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Ia menyebutkan, jumlah korban luka diperkirakan mencapai belasan orang, terdiri dari siswa dan staf sekolah. Sebagian besar korban merupakan siswa kelas X dan XI yang saat itu mengikuti salat Jumat bersama di masjid sekolah.

"Ada yang kena luka bakar, dibawa ke balai kesehatan. Siswa mungkin 15, staf mungkin ada 5 orang. Itu masih perkiraan. Memang di balai kesehatan semua, rata-rata ada yang udah hancur, ada yang luka ringan," ucapnya.

Setelah ledakan terjadi, para korban pun dievakuasi menggunakan sejumlah ambulans ke beberapa rumah sakit.

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi segera memasang garis polisi dan membantu mengevakuasi para korban.

Tak lama setelah itu, tim Gegana Korps Brimob Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara.

Petugas bersenjata lengkap melakukan pemeriksaan di sekitar masjid guna memastikan tidak ada benda mencurigakan lain yang tertinggal.

Hingga saat ini, area sekolah masih dijaga ketat oleh aparat gabungan dari Polri dan TNI.

Pelaku Terekam CCTV

Rekaman CCTV detik-detik terduga pelaku ledakan di masjid SMAN 72, FN, terekam CCTV di lingkungan rumahnya saat dibonceng ayahnya ke sekolah pada Jumat (7/11/2025) pagi beberapa jam sebelum kejadian.

Dikutip Tribunjakarta.com, penampilan siswa kelas XII itu di CCTV terlihat mengenakan seragam sekolah, yakni celana panjang putih dengan seragam batik sekolahnya yang didominasi warna merah.

Dari tangkapan layar rekaman CCTV, ia juga terlihat membawa sesuatu.

Dalam gambar terlihat seseorang dibonceng di atas sepeda motor, dan area itu dikelilingi tanaman serta dinding rumah berwarna terang.

Pelajar itu tampak mengenakan seragam batik khas sekolah dan celana panjang putih, serta membawa tas ransel merah di punggungnya.

Satu tas ransel merah yang berada di punggung, sementara satu tas lainnya berukuran cukup besar berwarna biru, dipangkunya ketika dibonceng di jok belakang.

Dari tangkapan layar itu juga terlihat bahwa ada perbedaan pakaian yang dikenakan terduga pelaku sebelum dan sesaat setelah kejadian.

Ketika dibonceng di motornya itu, ia masih mengenakan seragam sekolahnya dengan celana putih.

Sementara setelah kejadian, FN ditemukan terkapar di samping senjata mainannya, dengan mengenakan celana panjang hitam dan kaos putih.

Pakaian tersebut terlihat berdasarkan foto yang beredar di media sosial.

Ketua RT di lingkungan tempat tinggal terduga pelaku, Danny Rumondor membenarkan bahwa tangkapan layar rekaman CCTV itu tepat pada hari kejadian.

"Iya, itu rekaman CCTV pas Jumat (7/11/2025) pagi," ungkapnya, Sabtu (8/11/2025).

Sosok Pelaku 

Tak hanya itu, Danny juga mengungkapkan sosok terduga pelaku.

Terduga pelaku peledakan masjid SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Ketua RT di lingkungan tempat tinggal FN di sebuah kompleks di wilayah Cilincing, Jakarta Utara mengatakan, FN sudah tinggal sekitar 7 tahun bersama ayahnya di salah satu rumah di kompleks tersebut.

Selama ini, FN dikenal sebagai sosok tertutup dan tidak pernah bersosialisasi dengan warga.

"Sama warga sini juga benar-benar nggak ada sosialisasi. Tetangga sebelah rumah pun jarang lihat, sangat jarang, kecuali dia pergi sekolah ya, dibonceng bapaknya. Dia tidak ada pernah join di sini bermain sama-sama anak di sini, nggak pernah," kata Danny saat ditemui di lokasi, Sabtu (8/11/2025).

Dani menuturkan, pelaku sempat bersekolah di kawasan Sukapura, Jakarta Utara, saat duduk di bangku SMP.

Saat itu, pelaku masih sering bergaul dan bermain bersama teman-temannya di sekitar komplek.

Namun, setelah pindah ke jenjang SMA dan mengikuti ayahnya tinggal di Kelapa Gading, perilakunya berubah menjadi lebih tertutup.

Bahkan dengan pemilik rumah pun, FN tidak pernah menyapa dan terkesan tidak memiliki tata krama.

"Katanya sejak SMA dia lebih banyak di kamar, jarang keluar rumah, bahkan sama orang rumah juga jarang ngobrol," kata Danny. 

"Kalau di rumah itu tidak menegur pemilik rumah, majikan dari bapaknya ini, nggak pernah. Saya dengar sendiri dari pemilik rumah ini katanya, 'kalau di rumah lewat ada saya, lewat-lewat aja gitu. Nggak ada permisi, nggak ada apa gitu'. Memang agak kurang manner-nya lah gitu," sambung Danny.

Terkait penggerebekan yang dilakukan pihak kepolisian, Danny menyebut dirinya tidak berada di lokasi saat pertama kali penggeledahan dilakukan.

Namun, ia sempat mendengar dari pengurus RW bahwa petugas menemukan sejumlah barang yang dibawa dari tempat tinggal terduga pelaku.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta: 29 Orang Masih Dirawat di Tiga Rumah Sakit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved