Berita Viral
Kisah di Balik Farhan yang Ditemukan di ACC Kwitang, Pamit Nyekar Affan, Pulang Tinggal Kerangka
Farhan sempat pamit kepada keluarga untuk salat Jumat di Masjid Istiqlal, lalu melanjutkan ziarah ke makam Affan Kurniawan, ia pulang tinggal kerangka
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Ringkasan Berita:
- Farhan Hamid (23), kerangka yang ditemukan di gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat, pada Kamis, (30/10/2025).
- Sebelumnya, ia pamit ikut ziarah ke makam Affan Kurniawan, ojol yang tewas terlindas rantis Brimob
- Sejak saat itu ia dilaporkan menghilang di akhir Agustus 2025
TRIBUNSUMSEL.COM - Dua bulan penantian keluarga Muhammad Farhan Hamid (23) menunggu kabar tentang putra bungsu mereka yang hilang sejak akhir Agustus 2025 kini terjawab.
Namun, penantian panjang itu justru berakhir pilu.
Pemuda yang sempat dilaporkan hilang sejak akhir Agustus 2025 itu, kini pulang dalam kondisi tak lagi utuh, hanya berupa kerangka manusia yang ditemukan di puing-puing sisa kebakaran gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat, pada Kamis, (30/10/2025).
Baca juga: Ditemukan Sudah jadi Kerangka, Polisi Sebut Reno dan Farhan Bukan Korban Pembunuhan di ACC Kwitang
Di balik itu rupanya, Farhan sebelumnya pamit kepada keluarga untuk salat Jumat di Masjid Istiqlal, lalu melanjutkan ziarah ke makam Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi demonstrasi 28 Agustus 2025.
Sejak kepergiannya pada 29 Agustus 2025 lalu, kabar tentang Farhan tak pernah lagi terdengar.
Selama dua bulan, kakak kandung Farhan, Muhammad Irfan Zidny (31), menceritakan bahwa keluarga telah berusaha mencari keberadaan adiknya
"Kita tunggu 1 x 24 jam pun nggak ada kabar. Dan kita langsung berusaha menghubungi KontraS untuk meminta bantuan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Koja, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025), dilansir dari Kompas.com.
Keluarga bersama tim KontraS mendatangi berbagai lokasi—kantor polisi, rumah sakit, hingga tempat penampungan demonstran.
Harapan sempat hidup, sampai akhirnya polisi memberi kabar bahwa dua kerangka manusia ditemukan di gedung ACC Kwitang.
“Pada tanggal 1 atau 2 November 2025, keluarga dapat informasi dari kepolisian bahwa ditemukan kerangka mayat di samping Brimob di daerah Kwitang. Langsung keluarga diminta datang untuk tes DNA di RS Polri,” tutur Irfan.
Baca juga: 5 Fakta Temuan 2 Kerangka Manusia di ACC Kwitang yang Hilang usai Demo, Tidak ada Tanda Kekerasan
Setelah hasil DNA keluar dan dinyatakan cocok dengan keluarga, duka mendalam tak terbendung.
Adin, sepupu Farhan, menggambarkan betapa berat proses yang mereka lalui selama dua bulan tanpa kepastian.
“Biarkan kami melewati duka ini, karena perjalanan cukup panjang. Dua bulan kami terombang-ambing, dan hasilnya ternyata adalah sebuah kerangka. Cukup menyakitkan,” ujarnya saat diwawancara seusai pengumuman hasil tes DNA oleh Mabes Polri, dalam tayangan YouTube KOMPAS.com, Jumat (7/11/2025).
Meski pahit, pihak keluarga mencoba berusaha tetap tegar.
“Terima kasih kepada seluruh keluarga dan rekan-rekan yang terus membantu dan mendoakan. Semoga doa-doa yang kami langitkan ini akan terjawab. Yang selama ini gelap akan menjadi terang,” tambahnya.
Jenazah Tiba di Rumah Duka
Tangis keluarga pun pecah setelah menerima jenazah Farhan di rumah duka di Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025).
Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, jenazah almarhum Farhan tiba menggunakan ambulans hitam bertuliskan RS Polri.
Peti jenazah almarhum dipanggul oleh sang kakak, Imrony, bersama beberapa warga melalui gang sempit menuju rumah.
Tangis Imrony pecah saat memanggul peti sang adik.
Warga yang memadati gang ikut larut dalam kesedihan, beberapa di antaranya terdengar membacakan selawat.
Awalnya, jenazah direncanakan akan dibawa masuk ke rumah. Namun, karena jalan yang sempit, peti beberapa kali terbentur dinding dan tidak dapat dimasukkan ke dalam rumah.
Seorang warga kemudian mengusulkan agar jenazah langsung dibawa ke masjid terdekat. Usulan itu ditolak oleh Imrony yang menangis sambil memegangi peti.
"Sini dulu, taruh sini dulu," teriak Imrony.
Peti jenazah akhirnya diletakkan di depan rumah. Tubuh Imrony terlihat lemas dan ia memeluk peti adiknya sambil terus menangis.
"Udah Rony, jangan ditangisi Nak. Kuat Nak, kuat," ucap beberapa warga.
Tak lama kemudian, jenazah kembali diangkat dan dibawa ke masjid yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah.
Beberapa warga terlihat masuk ke masjid untuk menenangkan keluarga Farhan, sementara lainnya menengok dari pintu masuk dengan wajah sendu.
Dipastikan Bukan Korban Penganiayaan
Berdasarkan hasil pemeriksaan Deoxyribonucleic acid (DNA), identitas 2 kerangka manusia yang ditemukan adalah Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan, orang yang dilaporkan hilang usai demo ricuh.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra mengungkapkan, penemuan kerangka tersebut berawal saat pekerja akan merenovasi beberapa bagian di gedung yang sempat terbakar dua bulan lalu.
Para pekerja menemukan kerangka manusia dalam kondisi tertimbun plafon yang terbakar.
Kepastian identitas 2 kerangka manusia itu diumumkan oleh Kepala Biro Laboratorium dan Dokumen Kesehatan (Karo Labdokkes) Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti.
Baca juga: Sosok Muhammad Farhan, Orang yang Dilaporkan Hilang dan Ditemukan Tinggal Kerangka di ACC Kwitang
Sumy Hastry menyebut kondisi jasad yang hangus terbakar sempa menyulitkan proses forensik.
"Sebagian besar bagian tubuh sudah rusak akibat paparan api saat kebakaran. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan tumpul, cidera, atau jatuh,” ujar Kepala Laboratorium Kedokteran Kepolisian (Karo Labdokkes Polri), Brigjen Pol Sumi Hastry Purwanti, dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (7/11/2025), dikutip Tribunnews.com.
Hastry menjelaskan, pada kerangka yang diidentifikasi sebagai Farhan, tubuh nyaris habis terbakar.
Tim forensik hanya menemukan sedikit bagian organ dalam dan potongan tulang.
“Hanya sisa-sisa organ dalam yang terbakar dengan beberapa tulang. Tinggal sedikit sekali kerangkanya, sehingga kami tidak bisa menulis sebab kematian,” lanjut Hastry.
Hasil analisis menunjukkan tidak adanya tanda kekerasan fisik seperti benturan benda tumpul atau luka akibat senjata.
Berdasarkan itu, tim forensik menyimpulkan korban pertama meninggal akibat paparan api langsung dalam kebakaran.
“Memang jadi kelihatan kalau dari sisa-sisanya organ dalam pun, (kematian) karena terbakar. Sehingga kami bisa menulis atau menjelaskan sebab kematiannya karena terbakar,” kata Hastry.
Sebelumnya, Farhan dan Reno masuk dalam daftar empat orang hilang yang dilaporkan ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) setelah aksi demonstrasi Agustus 2025.
Namun, mereka pun akhirnya ditemukan meski dalam kondisi tewas tinggal kerangka di Gedung ACC Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
| Briptu Yuli Setyabudi, Polisi Konten Kreator Diduga Terlibat Gelapkan Mobil, Ini Kata Polda Sulteng |
|
|---|
| Ditemukan Sudah jadi Kerangka, Polisi Sebut Reno dan Farhan Bukan Korban Pembunuhan di ACC Kwitang |
|
|---|
| 5 Fakta Temuan 2 Kerangka Manusia di ACC Kwitang yang Hilang usai Demo, Tidak ada Tanda Kekerasan |
|
|---|
| Sosok Muhammad Farhan, Orang yang Dilaporkan Hilang dan Ditemukan Tinggal Kerangka di ACC Kwitang |
|
|---|
| Bikin Heboh Nikah Beda Usia 50 Tahun, Mbah Tarman Ngaku Cek Rp3 M Hilang, Sudah Diperiksa Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Farhan-sempat-pamit-kepada-keluarga-untuk-salat-Jumat-di-Masjid-Istiqlal-lalu-melanjutkan-z.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.