Bupati Ponorogo Kena OTT KPK

Harta Kekayaan Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo Kena OTT KPK Kasus Promosi Jabatan, Tak Ada Utang

Mengutip dari situs e-LHKPN KPK, Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 6.358.428.124, kini terkena OTT KPK

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
BUPATI PONOROGO KENA OTT- Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat menerangkan tentang Ponorogo Intimate. Mengutip dari situs e-LHKPN KPK, Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 6.358.428.124, kini terkena OTT KPK 
Ringkasan Berita:
  • Bupati Ponorogo yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Jumat (7/11/2025).
  • Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, terlibat OTT terkait kasus promosi jabatan.
  • Sugiri meniti karir sebagai wartawan dan pengusaha reklame.

 

 

TRIBUNSUMSEL.COM- Menilik harta kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (7/11/2025).

Mengutip dari situs e-LHKPN KPK, Sugiri Sancoko diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 6.358.428.124.

Laporan harta kekayaan terbaru Sugiri Sancoko  diterbitkan pada 31 Maret 2025.

Baca juga: KPK Tangkap Abdul Wahid, Terjaring OTT Terkait Dinas PUPR, Jadi Gubernur Riau Ke 4 yang Ditangkap

 

OTT KPK- Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat menyambut baik rencana Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan berencana mengaktifkan kembali 13 jalur kereta api di Jawa. Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (7/11/2025). Ia meniti karir wartawan
OTT KPK- Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat menyambut baik rencana Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan berencana mengaktifkan kembali 13 jalur kereta api di Jawa. Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (7/11/2025). Ia meniti karir wartawan (KOMPAS.COM/SUKOCO)

 

DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 5.782.050.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 165 m2/70 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp. 1.800.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 130 m2/55 m2 di KAB / KOTA BOYOLALI, HASIL SENDIRI Rp. 600.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 105 m2/45 m2 di KAB / KOTA SIDOARJO, HASIL SENDIRI Rp. 450.000.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/70 m2 di KAB / KOTA PASURUAN, HASIL SENDIRI Rp. 900.000.000
5. Tanah Seluas 4.306 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp. 737.050.000
6. Tanah Seluas 2.254 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp. 527.000.000
7. Tanah Seluas 2.254 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp. 527.000.000
8. Tanah Seluas 552 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp. 129.000.000
9. Tanah Seluas 280 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp. 112.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 153.000.000

1. MOBIL, TOYOTA ALPHARD Tahun 2006, HASIL SENDIRI Rp. 125.000.000
2. MOTOR, VESPA PRIMAVERA Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 28.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 218.937.095
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 204.441.029
F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 6.358.428.124

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 6.358.428.124

 

Terkena OTT KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Jumat (7/11/2025).

Informasi tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat. 

Fitroh Rohcahyanto mengatakan, operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, terkait kasus promosi jabatan.

Dalam operasi senyap itu, KPK mengamankan beberapa pihak, salah satunya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

"Sudah (ditangkap),"  kata Fitroh saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (7/11/2025).

“(Kasus) Mutasi dan promosi jabatan,” katanya.

Baca juga: Isu Wagub Riau Laporkan Gubernur Abdul Wahid Kena OTT KPK, Sofyan Membantah: Dia Itu Adik Saya

 

Sempat Dipanggil KPK

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko membawa “oleh-oleh” pasca mendapatkan undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kang Giri—sapaab akrab—Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meminta seluruh pejabat di lingkungan Pemkab untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki tata kelola pemerintahan.

“Pasti ada yang tidak patuh aturan, kalau reses hari ini harus diusulkan tahun sebelumnya. Banyak yang keliru ini aspirasi, ini pokir pokoknya harus detil secara aturan,” ungkapnya, Senin (27/10/2025), dilansir dari Tribunjatim.com.

Kang Giri menyampaikan bahwa kesalahan yang dijabarkan oleh KPK, harus dilakukan intropeksi  “Banyak pokoknya, kesalahan itu sebagai kaca Benggala, kami berterimakasih kepada kpk pencegahan dilakukan secara assesment tidak mengintip dalam lubang jarum,” tambahnya.

Bupati Ponorogo dua periode ini menyatakan bahwa pertemuan di gedung merah putih tersebut menjadi bahan penting untuk membenahi sejumlah hal di internal Pemkab, mulai dari perencanaan program, penyerapan aspirasi masyarakat, hingga penyusunan pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD.

Dia meminta kepada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Baik itu mulai dari sub penyusunan program (sungram), pejabat pembuat komitmen (PPK), kepala bidang (Kabid), sekertaris dinas (sekdin), hingga kepala dinas untuk mulai berbenah dan berkoordinasi agar perencanaan dan pelaksanaan program berjalan sesuai aturan.

“Jangan sampai hal hal sepele seperti telat usulan atau salah tanggal, karena administrasi yang salah bisa jadi kesalahan besar," tegasnya. 

Tidak hanya tentang tertib saja. Kang Giri mengingatkan bahwa pengelolaan keuangan di tubuh Pemkab Ponorogo harus benar-benar berdampak pada masyarakat.

 

Profil Sugiri Sancoko

Sugiri Sancoko merupakan politisi kelahiran Dusun Darat, Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung, Ponorogo, pada 26 Februari 1971.

Dia menempuh pendidikan tinggi hingga jenjang pascasarjana di Universitas Dr. Soetomo Surabaya dan meraih gelar Magister pada 2014.

Di tahun 2000, Sugiri menikah dengan Susilowati dan dikaruniai tiga orang anak (Jian Ayune Sundul Langit, Lintang Panuntun Qolbu, dan Gibran Cahyaning Pangeran).

Ia meniti karir sebagai wartawan dan pengusaha reklame.

Karier politiknya dimulai di tingkat legislatif sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2009–2014. 

Kemudian dia kembali dipercaya untuk melanjutkan tugas pada periode berikutnya, 2014–2015.

Di periode keduanya, Sugiri tidak menuntaskan jabatan dewan karena didorong maju ke Pilkada Ponorogo 2015, namun tidak memenangkan pemilihan.

Baca juga: "Jatah Preman" di Balik Gubernur Riau Abdul Wahid Cs Kena OTT, KPK Sita Uang Rp1,6 Miliar

Selama tidak menjabat, Sugiri pergi ke Aceh. Di sana, ia bertani jagung bersama beberapa rekan dari Jawa Timur. Berhenti dari bertani jagung, muncul tawaran untuk menetap di Sumatera.

Sugiri sempat dipinang untuk menjadi calon Wakil Bupati Banyuasin di Sumatera Selatan yang banyak dihuni transmigran asal Ponorogo.

Namun, berakhir dengan batal mendapatkan rekomendasi.  

Pada Pilkada 2020, ia memenangkan kontestasi dan dilantik sebagai Bupati Ponorogo untuk masa jabatan 2021–2025.

Kepercayaan publik kembali ia peroleh dalam Pilkada 2024, yang mengantarkannya melanjutkan kepemimpinan di periode kedua, 2025–2030.

Dalam bertugas, seringkali Sugiri turun langsung ke lapangan dan menemui warganya secara langsung.

Ia juga memiliki panggilan unik kepada rakyatnya, yaitu "Frenn/prenn" (dalam bahasa Inggris: Friend) yang berarti teman.

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved