Kisah Kakak Adik di Kendal

Lemas 28 Hari Tak Makan, 2 Kakak Adik di Kendal Ternyata Dapat Pesan Sebelum Ibu Meninggal Dunia

Sebelum meninggal, Setyaningsih pesan ke anaknya untuk merepotkan tetangga. Kini anaknya lemas setelah 28 hari tak makan.

|
Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
KAKAK ADIK DIETEMUKAN LEMAS : Kondisi Putri Setia Gita Pratiwi (23) terkulai lemas di RS PKU Muhammadiyah Boja Kendal, Senin (3/11/2025). Ia bersama adiknya, Intan Ayu Sulistyowati (19), dirawat di rumah sakit karena tidak makan hampir sebulan dan hanya minum air. 
Ringkasan Berita:
  • Putri Setya Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (19) 28 hari tak makan
  • Putri dan Intan ditemukan lemas saat tengah menunggui jenazah ibu
  • Ibu sempat berpesan tak merepotkan tetangga

TRIBUNSUMSEL.COM, KENDAL – Pesan terakhir Setyaningsih (51), warga Kendal, Jawa Tengah, sebelum ditemukan meninggal membusuk di dalam rumah.

Ia meminta kedua anaknya, yakni Putri Setya Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (19), untuk tak meminta pertolongan dengan tetangga meski dalam kondisi lapar.

Setyaningsih tak ingin merepotkan tetangganya di Dusun Songopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal

“Ibu tidak ingin merepotkan tetangga. Pesan itu, kami pegang. Saya dan adik, tidak memberi tahu tetangga,” kata Putri saat ditemui di rumah sakit.

KAKAK ADIK DI KENDAL - Putri Setya Gita Pratiwi, dirawat di RS Muhammadiyah Boja Kendal.  Ia bersama adiknya ditemukan terkulai lemas 28 hari tak makan kini akan diberi modal usaha.
KAKAK ADIK DI KENDAL - Putri Setya Gita Pratiwi, dirawat di RS Muhammadiyah Boja Kendal. Ia bersama adiknya ditemukan terkulai lemas 28 hari tak makan kini akan diberi modal usaha. ((KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN))

Diketahui, Putri dan Intan berhari-hari menunggui jenazah ibu mereka tanpa memberi tahu tetangga dan tanpa makan. 

Mereka hanya bertahan dengan minum air putih. 

Putri mengaku mulai tidak makan sejak 4 Oktober 2025 ketika ibunya jatuh sakit. 

Ibunya lantas meninggal pada 13 Oktober 2025 dan sempat berpesan agar tidak merepotkan tetangga. 

Putri menutup rapat rumah. 

Ia dan adiknya tidak keluar membeli makanan dan hanya minum air sumur yang direbus. 

Pada Sabtu (1/11/2025), tetangga mendobrak pintu rumah setelah mencium bau tidak sedap. 

Saat itu, sudah 28 hari kakak beradik tersebut tidak makan apapun dan hanya mengonsumsi air putih. 

“Setelah itu, kami dibawa ke rumah sakit. Saya tidak tahu selanjutnya,” katanya.

Putri bercerita, keluarga pindah dari Semarang ke Boja pada 2019 setelah ayahnya meninggal pada 2017 silam. 

Mereka hidup dari uang pesangon sang ayah yang dulu bekerja di perkebunan sawit di Kalimantan. 

Sampai dengan Senin (3/11/2025) kemarin, kakak beradik itu masih dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Boja. 

Baca juga: Nasib Kakak Adik di Kendal 28 Hari Tak Makan, Tidur Samping Jasad Ibu, Bupati Beri Modal Usaha

Kondisi Kakak Adik

Dokter RS Muhammadiyah Boja, Arfa Bima F, mengatakan kondisi Putri dan Intan perlahan membaik setelah masuk dalam keadaan sangat lemah. 

“Kedua pasien lemas. Tapi hasil dari pemeriksaan, untuk gula normal. Namun kondisinya lemas, dehidrasi,” ujar Arfa. 

“Perkembangan sudah ada perbaikan. Psikisnya masih diawasi,” imbuhnya.

Baca juga: Sosok 2 Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas 28 Hari Tahan Lapar hanya Minum Air, Ibu Meninggal

Bupati Kendal Turun Tangan

Jika keduanya sudah sehat, mereka akan dititipkan ke panti pelatihan agar mendapatkan keterampilan kerja. 

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mengatakan, Putri dan Intan -kakak beradik tersebut- merupakan anak yang berbakti kepada orangtua. 

Ia telah memerintahkan Dinas Sosial Kendal untuk menangani keduanya, termasuk memberikan pelatihan keterampilan agar bisa mandiri. 

Baca juga: Sosok 2 Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas 28 Hari Tahan Lapar hanya Minum Air, Ibu Meninggal

Rencana mereka bakal dititipkan ke panti agar mendapatkan keterampilan kerja. 

“Nanti akan dititipkan ke Panti Margi Utomo. Di situ akan diberi keterampilan kerja,” katanya. 

Setelah pelatihan, Pemkab akan memberi peralatan kerja agar mereka bisa berkarya dari rumah. 

Mbak Tika -sapaan akrab bupati- juga berpesan agar setelah pulih, keduanya mau berinteraksi dan meminta bantuan tetangga jika mengalami kesulitan. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved