Berita Viral

Profil Theodore, Usia 7 Tahun Punya IQ 154 Hingga Ikut Kuliah Kelas Kimia di NTU, Pemegang 5 Rekor

Mengenal sosok Theodore Kwan, bocah berusia 7 tahun asal Singapura yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata, mempunyai IQ 154, kuliah di NTU

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
IG/kobieducation
BOCAH BERPRESTASI- Mengenal sosok Theodore Kwan, bocah berusia 7 tahun asal Singapura yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata, mempunyai IQ 154, kuliah di NTU 
Ringkasan Berita:
  • Theodore Kwan, bocah berusia 7 tahun asal Singapura ber-IQ 154
  • Theodore jadi mahasiswa kelas kuliah kimia dasar di Nanyang Technological University (NTU)
  • Ia selalu merengek ingin kuliah setiap hari bahkan bertanya apakah bisa tinggal di NTU.

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Theodore Kwan, bocah berusia 7 tahun asal Singapura yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata.

Meski masih sangat muda, Theodore Kwan kini telah menjadi seorang mahasiswa kelas kuliah kimia dasar di Nanyang Technological University (NTU).
 
Theodore mempunyai IQ 154, dengan tingkat kecerdasan seperti ini, ia bahkan menjadi peserta termuda di Singapura yang meraih nilai A untuk ujian Kimia dalam International General Certificate of Secondary Education (IGCSE), ujian setara O Levels, yang ia ikuti saat berusia enam tahun 10 bulan.

Baca juga: Sosok Adeeva Afsheen Myeshary, Model Cilik Asal Palembang Cetak 120 Prestasi di Usia 7 Tahun

Theodore juga memegang lima rekor penting di Singapura, termasuk satu rekor sebagai orang pertama dan termuda yang mendapatkan nilai sempurna dalam olimpiade sains. 

Theodore lahir dari seorang ibu yang juga luar biasa, yakni Crystal Tang.

Crystal Tang juga berstatus mahasiswa aktif PhD di sekolah Kedokteran NTU.

Melansir dari Kompas.com, Senin (27/10/2025) Theodore memiliki seorang adik perempuan yang masih berusia empat tahun.

Seharusnya, Theodore saat ini setara dengan siswa kelas 1 SD.

Namun karena kejeniusan yang dimilikinya, ia justru mengikuti perkuliahan kimia dasar dengan tenang.

Theodore menjadi mahasiswa NTU sejak bulan Agustus 2025 dan sekitar tiga kali seminggu ia masuk kelas.

Di NTU, ia mengikuti kelas Dr. Sumod Pullarkat.

Selama di kelas dia duduk bersama teman-temannya, yang tentunya lebih dewasa.

Temannya antara lain mahasiswa bernama Tianya, Constance Han, dan Samuel Chew.

Selama kuliah ia juga membawa perlengkapan kuliah seperti mahasiswa pada umumnya. Ada tablet, catatan, botol air. 

Didampingi oleh Ibu atau ayahnya, Theodore Kwan kuliah selama satu hingga dua jam, sebagai tamu dosen senior Dr Sumod Pullarkat.

Meski demikina, Theodore bukan mahasiswa resmi yang terdaftar di NTU dan dia juga tidak mengikuti sesi laboratorium kimia atau mengikuti tes masuk kampus. 

Dia ada di sana murni untuk mempelajari konsep-konsep kimia tingkat lanjut yang membuatnya penasaran. Seperti teori orbital molekul, yang menjelaskan perilaku elektron.

Baca juga: Profil Tri Puji Handayani Peraih Doktor Seni Termuda Asal Palembang, Angkat Estetika Dulmuluk

Sementara NTU sendiri adalah kampus yang terkenal dengan sistem pembelajaran STEM terbaik di dunia.

Pada level dunia, ia menduduki posisi nomor 12 kampus terbaik di dunia. Di level Asia, kampus ini masuk peringkat tiga terbaik Asia versi QS WUR 2026.

Wakil Presiden dan Rektor NTU, Prof. Christian Wolfrum, mengatakan kampusnya terbuka kepada siapapun yang ingin mempelajari ilmu dan bertalenta.

"Sebagai universitas, NTU terbuka untuk semua talenta terbaik. Meskipun Theodore tidak terdaftar sebagai mahasiswa, kami sangat senang dapat membangkitkan minatnya di bidang kimia.

Selain itu, kehadirannya di kelas bersama mahasiswa S1 lainnya menciptakan ilmu kimia baru yang dapat bermanfaat bagi semua orang," ujarnya dilansir dari laman resmi NTU, Senin (27/10/2025). 

Christian juga menyebut, bahwa bakat tak mengenal usia. 

“Bakat tidak mengenal batasan usia.  Baik muncul sejak dini maupun lambat, bakat tersebut harus selalu dipupuk.  NTU berkomitmen untuk menyediakan pembelajaran bagi semua orang yang siap mengeksplorasi potensi mereka dan memberikan dampak," sambungnya.
 
Ibu Theodore, Crystal Tang mengungkapkan ia pertama kali menghubungi Dr Pullarkat, yang juga Asisten Ketua Akademik di sekolah kimia, teknik kimia, dan bioteknologi NTU, untuk membahas masalah administrasi kursus. 

Ketika Dr Pullarkat mengetahui minat Theodore, ia mengundang Theodore itu untuk menghadiri kuliahnya.

“Theodore sangat haus belajar dan telah menuntut ilmu kimia tingkat tinggi, jadi kami sangat berterima kasih atas kesempatan langka untuk bergabung dalam perkuliahan di NTU ini,” kata Crystal.

Setiap Kamis, Theodore akan duduk di barisan depan bersama para mahasiswa NTU. 

Bahkan ia tidak pernah ragu menjawab pertanyaan-pertanyaan Dr. Pullarkat dengan antusias.

Bagi Theodore, menghadiri kuliah tingkat universitas adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

Ibunya bercerita setiap ia mengantar putranya masuk kelas, putranya selalu merengek ingin kuliah setiap hari bahkan bertanya apakah bisa tinggal di NTU.

Sementara itu baik dosen dan kawan Theodore di kelas sangat senang dengan kehadiran bocah berusia 7 tahun ini.

Dr. Pullarkat, pengajar di kelas kimia dasar mengizinkan anak-anak masuk ke kelasnya jika ingin mengeksplorasi bakat dan minatnya.

"Saya pikir dengan menjadi tamu di kuliah kimia mahasiswa baru saya, Theodore akan bisa menggali lebih dalam minatnya di bidang kimia," ujarnya. 

"Sekarang ia punya kesempatan untuk mengeksplorasi topik-topik tingkat tinggi tanpa harus mengikuti ujian atau penilaian," tutup Pullarkat.

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved