Berita Viral

Siasat Licik RN, Ibu Tiri yang Siksa Anaknya di Bogor Hingga Tewas, Tutupi Memar Korban dengan Bedak

Terungkap siasat licik RN (30) ibu tiri yang tega menyiksa anaknya laki-laki hingga tewas di Rawapanjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor

(KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)
IBU TIRI SIKSA ANAK - Rumah ibu tiri aniaya bocah laki-laki enam tahun di Rawapanjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Rabu (22/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Ibu tiri siksa bocah 6 tahun hingga tewas.
  • Pelaku tutupi memar korban dengan bedak.
  • Kondisi korban luka-luka parah.

 


TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap siasat licik RN (30) ibu tiri yang tega menyiksa anaknya laki-laki hingga tewas di Rawapanjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor tutupi luka memar dengan bedak tebal.

Adapun penyebab bocah disiksa karena sulit disuruh makan.

Diceritakan tetangga korban bernama Sumiarti, pelaku menutupi luka korban dengan bedak.

"Dia itu pernah saya tanya ‘kamu pakai bedak atau mainin bedak?’. Kata dia malah jawab ‘Bukan, ibu yang pakein bedak’,” ujar Sumiarti saat ditemui di lokasi, Rabu (22/10/2025), dikutip Kompas.com

DIANIAYA IBU TIRI - Rumah yang menjadi tempat penganiayaan bocah laki-laki oleh ibu tiri di Rawapanjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Rabu (22/10/2025). MAA tewas dianiaya 3 hari oleh ibu tiri
DIANIAYA IBU TIRI - Rumah yang menjadi tempat penganiayaan bocah laki-laki oleh ibu tiri di Rawapanjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Rabu (22/10/2025). MAA tewas dianiaya 3 hari oleh ibu tiri (KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)

Mendengar jawaban itu, Sumiarti awalnya tidak curiga. Kecurigaan baru muncul setelah melihat memar-memar di tubuh korban bagian lain.

"Kan dia (korban) suka jajan di warung, ditanya kenapa memar-memar badannya, bilangnya jatuh doang si anak, enggak mau ngaku,” kata Sumiarti.

“Enggak pernah dengar suara nangis, yang tinggal dekat saja enggak denger, jadi sebetulnya saya kasihan,” sambung dia.

Baca juga: Tak Mau Makan, Bocah 6 Tahun di Bogor Disiksa Ibu Tiri 3 Hari hingga Tewas, Pelaku Sempat Berbohong

Kondisi Korban

Sementara, salah satu warga lain, Isah mengungkapkan kondisi korban.

Isah mengungkapkan bahwa luka yang dialami oleh korban bukan sekali dua kali terlihat oleh warga sekitar akan tetapi cukup sering.

"Itu bocah kok bonyok-bonyok gak pada ilang setiap maen lukanya luka baru, luka lebam baru, ada bekas cekekan, pokoknya disekitar muka keliatannya, kalo di sekitar badankan dia pake baju jadi gak keliatan," ujarnya, Rabu (22/10/2025).

Pernah suatu ketika, karena penasaran ia menanyakan langsung kepada korban yang sedang berada di luar rumah tentang penyebab luka tersebut.

Akan tetapi anak kecil itu tak pernah berterus terang dan seolah-olah menutupi kejadian yang menimpanya.

"Jatuh dari kamar mandi katanya, kamu bener? Kalau jatuh kenapa gak bilang sama orang tua kamu kan bisa diobatin kata temen saya sebelahnya nanya gitu, cuma geleng aja tuh anak namanya polos ya," katanya.

Wanita berusia 39 tahun mengungkapkan, warga sudah merasa curiga sejak lama namun tidak ada bukti yang kuat.

Ia menduga adanya intimidasi yang dialami oleh korban sehingga tidak berani untuk menceritakannya kepada siapa pun.

"Yang disayangkan sama warga itu aja, kenapa ini anak gak mau ngaku mungkin dapet ancaman dari orang tuanya, pengennya itu anak ngaku, karena ketakutan juga," katanya.

Diketahui, korban telah dianiaya selama tiga hari sejak Jumat (17/10/2025) dan tewas di hari keempat pada Senin (20/10/2025) dini pagi di rumahnya. 

Puncaknya pada Minggu (19/10/2025), saat pelaku menganiaya korban hingga pingsan lantaran kesal korban sulit disuruh makan. 

Korban ditemukan dengan kondisi luka dan memar di sekujur tubuhnya, termasuk di punggung, dada, dan wajah. 

Insiden itu diketahui usai penyidikan polisi ke tempat kejadian perkara dan menemukan korban beserta orangtuanya di dalam rumah. 

“Ketika diinterogasi dan ditanyakan oleh kedua orang tersebut, pelaku ataupun ibu dari anak tersebut mengaku telah melakukan penganiayaan,” kata Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi kepada wartawan, Selasa (21/10/2025). 

“(Pemicunya) karena (korban) tidak mau makan. Berdasarkan informasinya, ibunya melakukan penganiayaan karena kesal dengan anaknya dan puncaknya terjadi pada Minggu,” ujar Made. 

Pelaku juga sempat berdalih terhadap ayah korban bahwa luka memar yang terlihat disebabkan oleh benturan benda tumpul. 

“Istrinya berdalih bahwa luka-luka yang ditimbulkan itu adalah akibat dari jatuh, ataupun terbentur dari benda-benda tumpul lainnya,” ucap Made. 

Saat ini, pelaku yang berinisial RN (30) telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selain RN, ayah korban juga sedang menjalani pemeriksaan polisi, meski saat ini baru RN yang ditetapkan sebagai tersangka. 

Polisi telah menyita barang bukti berupa sebilah sapu yang diduga digunakan RN sebagai alat penganiayaan. 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved