Berita Viral

MIRIP Menu Ibu-Ibu Diet, Ahli Gizi SPPG Mampang 1 Jelaskan Soal MBG Viral Irisan Kentang dan Pangsit

Media sosial dihebohkan dengan beredar menu Makan Bergizi Gratis (MBG) berisi potongan kentang rebus, wortel kukus, gorengan

Editor: Moch Krisna
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy/kolase Instagram Lambe_Gosip
MENU MBG DI DEPOK - Ahli Gizi SPPG Mampang 1 Depok, Deni Rizky Iftitah menegaskan menu MBG yang sempat viral sesuai dengan standar gizi. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Media sosial dihebohkan dengan beredar menu Makan Bergizi Gratis (MBG) berisi potongan kentang rebus, wortel kukus, gorengan pangsit, saus saset dan jeruk.

Hal tersebut menuai kritikan dari sejumlah netizen di media sosial menyebut menu tersebut layaknya makanan diet untuk ibu-ibu.

Usut punya usut ternyata menu MBG tersebut disajikan di SDN Mampang 1, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat

Melansir dari Wartakotalive.com, selasa (7/10/2025) ahli Gizi SPPG Mampang 1 Depok yang menyajihkan makanan tersebut angkat bicara dan memberikan penjelasan.

Ahli Gizi bernama Deni Rizky Iftitah menjelaskan irisan kentang rebus pada menu MBG tersebut sebagai pengganti kandungan karbohidrat nasi.

Selain itu, pangsit dan wortel rebus untuk memenuhi kebutuhan protein nabati dan hewani. 

“Namun tampak terlihat luar itu tidak seperti ada kandungan protein nabatinya, karena itu dibalut dengan kulit pangsit dan juga digoreng,” kata Deni saat ditemui, Selasa (7/10/2025).

“Sebelum kami menyajikan menu tersebut, saya sudah mengacu pada anjuran Kemenkes yaitu sesuai dengan peraturan baru isi piringku, yang dimana terdapat karbohidrat, protein, protein nabati, sayur dan buah,” sambungnya. 

Deni mengklaim, menu MBG di atas sudah sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN), jumlah kalori siswa SD 350 kkal.

Potongan kentang rebus memiliki sumber karbohidrat energi 125 KKAL dan tahu 32 KKAL.

“Untuk telur ayam dan tahu pangsit tadi, total energinya itu ada pada 22,83 KKAL dan untuk wortel, sayur yang kami sajikan itu energinya 39,38 KKAL,” ungkapnya. 

Sedangkan, untuk sebutir jeruk manis yang disuguhkan diperkirakan mempunyai berat 130 gram dengan kandungan energi 113,3 KKAL.

Dari semua menu yang disajikan, Deni menghitung totalnya mencapai 333 KKAL sesuai standar. 

“Sesuai dengan standar BGN, yang dimana porsi kecil untuk anak kelas 1 sampai kelas 3 SD itu sekitar 300 KKAL dan untuk kelas 4 sampai kelas 6 SD itu berada pada angka 360 sampai 390 KKL,” pungkasnya. 

 

Reaksi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SDN Mampang 1, Iwan Setiawan menjelaskan, menu MPG tersebut dibagikan pada Senin (6/10/2025).

Iwan membenarkan, menu MBG berisis kentang, gorengan kerupuk pangsit. Meski demikian, gorengan tersebut berisi telur, daging, dan tahu. 

“Ada nasi, ada karbo, ada protein, itu kan bervariasi. Nah, kebetulan hari ini, karbonya, nasinya diganti dengan kentang hari ini,” kata Iwan kepada wartawan. 

Iwan menilai, menu MBG yang diberikan kepada siswa sudah sesuai dengan standar porsi. 

Menurut Iwan, menu MBG tersebut mungkin tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Namun, SPPG sudah memberikan menu sesuai standar ahli gizi.

“Sebenarnya menunya nggak terlalu sedikit. Cuma karena melihatnya, kan orang tua itu punya keinginan, saya ingin makannya itu, yang begini-begini gitu ya, request,” ungkapnya. 

“Tapi kan yang SPPG itu punya ahli gizi sendiri, standar sendiri bahwa hari ini itu dia makannya apa, hari ini makannya apa. Jadi yang posting orang tua itu, ya dia itu merasa, oh nggak sesuai dengan selera yang keinginannya itu,” sambungnya. 

Iwan menambahkan, menu yang diberikan pada siswa memang bervariasi. Namun, menu kentang rebus kali ini dikeluhkan oleh wali murid.

“Ada kentang. Kentangnya direbus, ada gorengan yang isinya ada daging, ada telur, sama tahu di dalamnya tuh. Sayurannya ada wortel diiris. Terus buah-buahannya ada jeruk,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, pihaknya masih menunggu info dari korwil SPPG terkait kelurahan menu MBG tersebut. 

Mary menjelaskan, program MBG dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional melalui SPPG. 

Masing-masing SPPG memiliki ahli gizi tersendiri. BGN yang mengeluarkan pedoman standar gizi.

“Saya masih menunggu info dari korwil SPPG. MBG dilaksanakan oleh BGN melalui SPPG,” ungkapnya. 

“Masing-masing SPPG punya ahli gizi tersendiri. BGN yang mengeluarkan pedoman standar gizi,” katanya,” pungkasnya. 

Kata Ketua SPPG

Kepala SPPG Mampang 1, Mustika mengakui tampilan menu MBG yang dibagikan ke siswa pada Senin kemarin kurang berkenan.

Meski demikian, pihaknya memastikan menu tersebut sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).

“Iya, untuk penampilan memang kami akui mungkin itu sangat kurang berkenan,” kata Mustika saat ditemui, Selasa (7/10/2025).

“Namun pada dasarnya apapun makanan yang kami sajikan itu tetap mengedepankan standar dari BGN,” sambungnya. 

Mustika merinci, menu MBG yang sempat viral berisi kentang rebus, wortel kukus, dan gorengan pangsit. 

Namun, gorengan pangsit yang disuguhkan berisi daging, tahu, dan ayam sebagai sumber protein. 

Selain itu, pihak SPPG Mampang 1 juga menambahkan menu MBG dengan jeruk dan saus. 

“Kami memilih menggunakan menu itu karena berdasarkan analisis ahli gizi beserta tim koki dan seluruh tim kami,” ungkapnya. 

Kentang rebus disuguhkan untuk pengganti nasi karena MBG sebelumnya banyak menyisakan sampah makanan. 

“Kemudian pangsit yang kami kemas menjadi satu, padahal di isinya ada telur ayam, daging, kemudian ada tahu dan daun bawang,” pungkasnya. 

(*)

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved