Berita Viral

Sosok 2 Santri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Sujud dalam Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Agus Ubaidillah dan Daul Milal, dua orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jatim ditemukan meninggal dunia posisi sujud

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Luhur Pambudi/TribunJatim.com
SANTRI TEWAS SUJUD- Ahmad Rofiq, orang tua Daul menceritakan sosok putranya, Daul Milal (13) menjadi satu di antara tiga santri yang jenazahnya berhasil diidentifikasi oleh Anggota Tim DVI RS Bhayangkara Surabaya, pada Sabtu (4/10/2025) malam. Agus Ubaidillah dan Daul Milal, dua orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jatim ditemukan meninggal dunia posisi sujud 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dua orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia dalam posisi sujud. 

Bangunan musala di Ponpes Al Khoziny itu ambruk, Senin (29/9/2025) sekira pukul 15.00 WIB.

Saat kejadian, para santri Al Khoziny sedang melaksanakan salat Ashar.

Basarnas turun untuk melakukan evakuasi secara manual.

Namun, pada hari ke-4, Basarnas mulai menggunakan alat berat seperti crane untuk mengangkat puing-puing bangunan.

Dari hasil pencarian tim gabungan, ada dua orang santri yang ditemukan dengan kondisi bersujud.

Baca juga: 4 Fakta Viral Santri Ponpes Lirboyo Bantu Ngecor Gedung Baru, Pengasuh Singgung Soal Amal Jariyah

 

 
Berikut ini dua sosok santri yang ditemukan sujud.

Agus Ubaidillah

Muhammad Agus Ubaidillah (14) ditemukan oleh tim SAR gabungan pada urutan kelima pada pencarian hari Selasa.

Menariknya, santri kelas 3 SMP ini ditemukan meninggal dunia dalam sujud, karena tengah menunaikan ibadah salat Ashar saat peristiwa terjadi, Senin (29/9/2025).

Hal ini diungkap ayahnya, Ahmad Faiz, berdasarkan temuan luka pada jenazah putranya.

"Yang memar itu ya yang bagian mulut sama hidung. Itu yang menandakan Mas Agus dalam keadaan sujud terakhir kali ini," ujar Ahmad saat wawancara dengan SURYA.CO.ID.

Ahmad lantas menceritakan sosok putranya. Agus Ubaidillah merupakan anak keempat dari lima bersaudara.

Di mata keluarga, Agus dikenal sebagai sosok periang, jenaka, dan suka bercanda.

Bahkan, di akhir-akhir hidupnya, sifat Agus cenderung lebih tenang.

"Kalau dibilang hanya senyum. Kalau disuru-suruh, kalau dimarahi, kalau keliru, kalau di (marahi) tahu-tahu senyum," kenang sang ayah.

Baca juga: Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Capai 36 Orang SetelahTim SAR Temukan 11 Jenazah Baru

Ia juga dikenal lebih sering senyum ketika dilarang bermain atau ditegur.

Sebagai santri, remaja yang hobi makan ayam goreng ini dikenal sebagai sosok yang menjunjung tinggi kebersamaan.

"Katanya kalau sudah dikirim itu sudah dimakan bersama," tutur Ahmad Faiz.

Ahmad juga menunjukkan kebiasaan putranya yang suka berbagi makanan kepada teman-temannya.

Ahmad pun menepis adanya isu yang menyebutkan adanya metode hukuman berupa kegiatan mengecor (konstruksi) bagi santri yang terlambat atau melanggar.

Ia menegaskan, tugas utama para santri adalah belajar, mengaji, salat rutin, dan beribadah.

Daul Milal

Selain Agus, santri bernama Daul Milal (18) juga ditemukan meninggal dunia dengan posisi sujud.

Hal ini disampaikan ayahnya, Ahmad Rofiq (49). 

Ahmad Rofiq mengaku ikhlas atas kepergian putranya itu karena dalam kondisi tengah menuntut ilmu di pesantren.

"Kami ikhlas. Karena Daul Milal lagi menuntut ilmu. Cari ilmu. Terus saya dengar dari teman-temannya, (meninggal) waktu sholat. InsyaAllah sahid," ujarnya kepada SURYA.CO.ID. 

Ia lantas menceritakan momen terakhir pertemua dengan sang anak. 

Baca juga: Saya Yakin Saya Hidup, Curhat Taufan Selama 3 Hari Terjebak Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Selamat

Daul Milal sempat menghabiskan momen liburan Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah. 

Selama di rumah, Milal tak menunjukkan gelagat aneh dan beraktivitas seperti laiknya pemuda seusianya.

Ia bermain bersama teman-teman di sekitar rumah.  

"Saat maulid bulan lalu ketemu terakhir, dia pulang ke rumah ketemu kami dan temannya. Milal, anaknya. Dia senang main 'terbangan' Hadroh. Akhirnya ikut hadrah itu," katanya. 

Hobi bermain hadroh kemudian dilanjutkan Milal ketika menempuh pendidikan di Ponpes Al Khoziny.

Rofiq menyebutkan, anaknya itu juga tergabung dalam kelompok pegiat kesenian musik Hadroh di dalam atau di luar lingkungan ponpes. 

Bahkan, Minggu (28/9/2025) atau sehari sebelum kejadian runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny, Milal bersama kelompok kesenian Hadroh sempat menghadiri undangan penampilan di luar area ponpes. 

"Kemarinnya, katanya masih tampil, besoknya pas sholat ashar itu kejadian. Jadi hari Minggu sempat tampil. Hari Minggunya sempat tampil, kata teman-teman yang masih hidup. Di acara Mauludan, tapi ikut hadrahnya pondok," ungkapnya. 

Sementara sebagai anak, Milal dikenal sebagai sosok penurut, pendiam dan cekatan. Dia bahkan tak pernah membantah perintah orang tua.

"Milal gak banyak ngomong. Memang apapun yang diperintahkan orang tua itu menurut. Gak neko beko. Gak ngomong," terangnya. 

Rofiq kemudian menceritakan momen putranya memilih sekolah di pesantren.

"Saya sudah pernah tanya; mau sekolah negeri atau swasta. Dia Jawab; wes aku mondok saja. Iya kalau di rumah dia nurut, tapi kalau di pondok aktif kegiatan, dia," pungkasnya.

Total 37 Korban Tewas

Kini bertambah, jumlah korban tewas ambruknya gedung Musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Sebanyak 11 jenazah kembali ditemukanPada hari ini, Minggu (5/10/2025) mulai dari pukul 00.36 WIB hingga 06.30 WIB.

Penemuan ini menambah jumlah total korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menjadi 37 orang.

“Untuk hari ini total ada 11 korban yang diekstraksi dalam proses evakuasi hari ketujuh,” ujar Direktur Operasi BNPB Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, Minggu.

Tiga jenazah yang ditemukan pagi itu berada di sektor A3 dan A4, masing-masing pada pukul 02.37 WIB, 03.00 WIB, dan 03.24 WIB.

Hingga hari ketujuh pencarian, total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 141 orang. Dari jumlah tersebut, 104 orang dinyatakan selamat, sementara 37 lainnya meninggal dunia.

Dari 37 korban yang ditemukan, satu di antaranya merupakan bagian tubuh (body part) yang tidak utuh.
 
Sebagaian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok 2 Santri Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Ditemukan Tewas dalam Kondisi Sujud

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved