Berita Viral

Rekam Jejak Riezky Kabah Jadi Tersangka usai Hina Suku Dayak dan Dijemput Paksa, Dulu Hina Guru

TikToker asal Pontianak, Riezky Kabah (21) resmi ditetapkan sebagai tersangka setelah dilaporkan karena diduga menghina Suku Dayak, langsung ditahan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TIKTOK/riezky.kabah
HINA SUKU DAYAK- TikToker asal Pontianak, Riezky Kabah (21) resmi ditetapkan sebagai tersangka setelah dilaporkan karena diduga menghina Suku Dayak. 

Akibat perundungan itu, mengakibatkan Iky memilih putus sekolah.

"Halo saya Riezky Kabah Nizar, alumni siswa (SMAN * Pontianak) sejak tahun 2020 - 2023 dan (SMAS M Pontianak) sejak tahun 2018 - 2019. Izinkan saya terlebih dahulu menjelaskan mengapa saya menjadi content creator dengan personal branding anak sekolah yang suka cerita berlatar sekolah dan guru yang negatif," ungkap Iky dalam klarifikasinya dibagikan dari Tiktoknya, Rabu, (26/2/2025)..

"Info yang beredar cukup keliru, SMAS M Pontianak adalah sekolah lama saya yang terpaksa saya mengambil keputusan untuk putus sekolah karena faktor bullying terhadap diri saya yang terjadi di sekolah itu," sambungnya.

Baca juga: Awal Mula Kemunculan Hacker Bjorka yang Kini Ditangkap, Kerap Gonta-ganti Nama, Beraksi Sejak 2022

Diungkap Iky, ia sempat dibully di sekolah pertamanya.

Penyebabnya karena Iky berperangai seperti perempuan alias kemayu.

"Faktor saya putus sekolah dikarenakan lingkunan di sekolah saya dulu sangat over religius hingga buta akan kemoralan manusiawi. Pada tahun 2018 saya hadir sebagai siswa yang terlihat kemayu, namun kemayunya hanya saat saya sedang berteman dengan para perempuan," ujar Iky.

Gara-gara gaya femininenya itu, Iky mengaku sampai mendapatkan penyiksaan dari guru di sekolah.

"Puncaknya saya dibawa ke ruangan BK dan dicambuk menggunakan rotan seperti hukuman di Aceh yang sesuai dengan syariat islam kata para oknum (guru)," imbuh Iky.

"Dulu saya merasa saat itu hukuman cambuk terhadap saya sangatlah pantas dikarenakan para oknum bilang hukuman tersebut sesuai dengan syariat islam untuk membuat saya jera di usia saya masih 15 tahun," sambungnya.

Tak kuat, Iky akhirnya pindah sekolah SMA di tahun 2019.

"Satu tahun saya menganggur hingga di tahun 2020 tepat di saat Covid melanda saya kembali menjalani takdir saya sebagai pelajar di usia pada umumnya," akui Iky.

Awalnya tidak dibully, namun di tahun 2022 Iky mengaku kembali mendapatkan perundungan dari gurunya.

"Terkadang para oknum dengan sadar terang-terangan memperlakukan saya seperti siswa yang hina karena terlihat kemayu dan menjijikan di mata para oknum,"

Namun karena sudah duduk di kelas 3, Iky menahan amarahnya dan tetap melanjutkan sekolah.

Hingga akhirnya lulus, Iky pun mulai berani bercerita di media sosial tentang pembully-an yang ia alami.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved