Berita Viral

Sosok Alya & Felda, 2 Siswi SMA Cilacap Ciptakan Ompreng Pendeteksi Makanan Basi Cegah Keracunan MBG

Duaa siswi SMA Negeri 2 Cilacap, Jawa Tengah, yang menciptakan inovasi berupa kotak makan pintar yang dapat mendeteksi makanan basi, cegah keracunan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNJATENG/Rayka Diah
SISWA UJI COBA- Alya Meisya N (16) dan Felda Triana W (16), dua siswi SMA Negeri 2 Cilacap, Jawa Tengah, yang telah menciptakan inovasi berupa kotak makan pintar yang dapat mendeteksi makanan basi. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal dua siswi SMA Negeri 2 Cilacap, Jawa Tengah, yang telah menciptakan inovasi berupa kotak makan pintar yang dapat mendeteksi makanan basi.

Inovasi ini lahir dari keprihatinan mereka terhadap meningkatnya kasus keracunan makanan, termasuk insiden terbaru dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Adapun dua sosok siswa berbakat ini, yakni Alya Meisya N (16) dan Felda Triana W (16), siswi kelas XI jurusan Fisika-Matematika.

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Dua Cucu Keponakannya Keracunan Makanan Program MBG, Satu Dirawat Empat Hari

SISWA BERPRESTASI- Alya Meisya N (16) dan Felda Triana W (16), dua siswi SMA Negeri 2 Cilacap, Jawa Tengah, yang telah menciptakan inovasi berupa kotak makan pintar yang dapat mendeteksi makanan basi cegah keracunan MBG
SISWA BERPRESTASI- Alya Meisya N (16) dan Felda Triana W (16), dua siswi SMA Negeri 2 Cilacap, Jawa Tengah, yang telah menciptakan inovasi berupa kotak makan pintar yang dapat mendeteksi makanan basi cegah keracunan MBG (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Keduanya, berhasil menorehkan prestasi membanggakan di ajang AHM Best Student (AHMBS) Regional Jateng–DIY 2025.

Karya inovatif mereka yang dinamai Ompreng Pendeteksi Keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) sukses meraih juara 2 dalam kompetisi yang diselenggarakan Astra Honda Motor secara daring pada 11–23 September 2025.

Alya dan Felya mulai merancang ompreng beberapa bulan lalu, jauh sebelum kasus MBG ramai diberitakan.

"Kami menciptakan alat ini karena prihatin banyak kasus keracunan. Ompreng bisa mendeteksi kebasian makanan, terutama makanan MBG yang dibagikan di sekolah," ungkap Alya kepada wartawan, Kamis (2/10/2025).

Ompreng berbentuk kotak makan besar dilengkapi dengan sensor khusus pada bagian tutup.

Sampel makanan dimasukkan ke dalam kotak dan ditutup. Dalam waktu 3-5 menit, sensor akan membaca kondisi makanan.

Hasil pembacaan ditampilkan dalam bentuk indikator. Untuk makanan hewani, digunakan sensor MQ135, sementara makanan nabati terdeteksi melalui sensor MQ3.

Jika angka indikator melewati batas aman, alat akan memberikan peringatan.

Hasil pembacaan ompreng juga dapat dipantau melalui aplikasi berbasis Android bernama Blynk IoT yang terhubung melalui jaringan WiFi.

"Jadi bisa dipantau langsung lewat ponsel," tambah Alya.

Baca juga: Viral Wali Murid SDIT Al Izzah Serang Tolak Program MBG, Sebut Tak Rasional: Sopir Aja Gaji Rp3 Juta

Alya juga menambahkan bahwa ompreng telah melalui uji laboratorium.

Inovasi ini bahkan membawa mereka meraih juara II dalam ajang AHM Best Student (AHMBS) Regional Jateng-DIY 2025 yang diselenggarakan oleh Astra Honda Motor secara daring pada 11-23 September lalu. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved