Berita Viral
Penyebab Basarnas Tak Gunakan Alat Berat dalam Proses Penyelamatan Santri Pondok Al Khoziny Sidoarjo
Pihak Basarnas akhirnya menguak alasan tidak menggunakan alat berat dalam proses evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny
TRIBUNSUMSEL.COM -- Pihak Basarnas akhirnya menguak alasan tidak menggunakan alat berat dalam proses evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Menurut Basarnas, penggunaan crane atau ekskavator justru berisiko memperparah kondisi korban yang masih terjebak di reruntuhan.
Dalam penjelasan salah satu anggota Basarnas melalui akun TikTok @egaprasutia, bangunan pesantren itu mengalami pola keruntuhan pancake.
“Bangunan pesantren ini mengalami pola keruntuhan pancake, di mana material satu menimpa material lain dan memiliki stabilitas yang sangat rendah. Karena itu dibutuhkan shoring atau penopang untuk menstabilkan material sebelum evakuasi,” jelasnya melansir dari Surya.co.id, Rabu (1/10/2025)
Ia menambahkan, penggunaan alat berat bisa memicu keruntuhan susulan.
“Jika material langsung dipindahkan, dikhawatirkan memicu keruntuhan lanjutan yang memperparah kondisi korban. Evakuasi dilakukan dengan sistem bergantian menggunakan peralatan khusus, dengan penuh pertimbangan keselamatan korban maupun petugas,” lanjutnya.
Hal senada diungkap Kepala Basarnas, Marsekal Madya Mohammad Syafii.

Basarnas menegaskan tidak ada alat berat yang boleh diturunkan dalam tahap awal pencarian.
“Untuk menyelamatkan korban dalam kondisi selamat, penggunaan alat berat belum dimungkinkan lantaran potensi getaran yang dapat mengubah struktur bangunan,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).
Syafii menyadari, keputusan ini tidak mudah. Di tengah tekanan waktu dan harapan keluarga, crane atau ekskavator tampak sebagai cara tercepat.
Namun, kata dia, Basarnas memilih cara yang lebih rumit, yakni menyusuri celah sempit, memindahkan beton dengan tangan, dan mengangkat reruntuhan secara hati-hati.
“Prinsip kami, sekecil apa pun peluang menemukan korban selamat, harus diutamakan,” tegasnya.
Hingga kini, tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus berupaya melakukan evakuasi.
Momen Sahara Telepon Yai Mim di Podcast Denny Sumargo, Saya Mohon Maaf Atas Omongan yang Kasar |
![]() |
---|
Detik-Detik Oknum Polisi di Bali Jambret Kalung Pedagang dan Kabur, Begini Kronologi Lengkapnya |
![]() |
---|
Sempat Berapi-api, Sahara Pemilik Mobil Minta Maaf ke Yai Mim usai Berseteru Soal Lahan Parkir |
![]() |
---|
Permintaan Maaf Petugas SPPG MBG usai Aniaya 2 Wartawan saat Liput Dugaan Keracunan di SD Jaktim |
![]() |
---|
Sosok Rosyida Vigneswari Istri Yai Mim Eks Dosen Malang Seteru Dengan Sahara, Jabat Pimpinan di Bank |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.