Berita Viral

Kronologi Yai Mim Diusir dari Rumahnya usai Berseteru dengan Sahara, Pak RT Sebut Ditolak Warga

Buntut perseteruan itu, kini Yai Mim dan istrinya, Rosida Vignesvari diusir dari kediamannya di Perumahan Joyogran Kavling Depag III Atas, Kelurahan

|
Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan TikTok Sahara
CEKCOK DENGAN TETANGGA - Eks Dosen UIN Malang, Yai Mim memberikan klarifikasinya terkait berbagai tuduhan dari Sahara yang mengarah kepadanya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Diusir dari rumahnya, mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim.

Setelah ia berseteru dengan tetangganya, Nurul Sahara, pemilik rental mobil, pengusiran itu terjadi.

Usai Sahara merekam pertengkaran itu lalu mengunggahnya di media sosial, konflik keduanya kian memanas. 

Bahkan, beredar video yang memperlihatkan Yai Mim berguling-guling di tanah.

Buntut perseteruan itu, kini Yai Mim dan istrinya, Rosida Vignesvari diusir dari kediamannya di Perumahan Joyogran Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur.

KONFLIK TETANGGA - Yai Mim, eks dosen UIN Malang dan istri Rosida Vignesvari yang viral berseteru dengan tetangganya, Nurul Sahara saat di podcast Curhat Bang Denny Sumargo.
KONFLIK TETANGGA - Yai Mim, eks dosen UIN Malang dan istri Rosida Vignesvari yang viral berseteru dengan tetangganya, Nurul Sahara saat di podcast Curhat Bang Denny Sumargo. (Tangkapan layar YouTube Curhat Bang Denny Sumargo)

Mulanya setelah perselisihan terjadi, RW setempat menanyakan terkait identitas Yai Mim dan istri.

Sebab, alamat di KTP Yai Mim dan Istri bukan di Perumahan Joyogran, melainkan tertulis dari kelurahan lain.

Oleh karena itu, menurut Rosida, Pak RW menyarankan agar Yai Mim dan istri segera mengubah alamat di KTP dan KK.

"Jadi setelah ada cekcok, Pak RW bilang, 'Anda penduduk mana?' pertanyaan seperti itu, saya bilang 'ya penduduk sini'."

"'KTP mana? KTP masih belum di sini, 'yaitu salahmu, itu kesalahan fatal, makanya segera pindah KTP'," kata Rosida menirukan ucapan Pak RW, dikutip Tribunnews.com dari tayangan YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (1/10/2025).

Rosida menjelaskan, ia belum mengurus berkas kepindahan karena alasan keberangkatannya ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah haji tahun ini.

"Jadi gini, saya penduduk di Joyogran tapi KTP saya ikut mama saya di kelurahan lain, kenapa waktu awal pindah (rumah) gak segera pindah (mengurus berkas kepindahan)."

"Karena menyangkut saya mau haji, menyangkut data saya di Kemenag dan sebagainya, maka saya pending," jelasnya.

Atas saran dari Pak RW, dan Rosida juga telah melakukan ibadah haji, maka ia dan sang suami memutuskan mengurus berkas kepindahan ke Perumahan Joyogran.

"Akhirnya kami segera mengurus ke kelurahan untuk pindah KTP dan KK, nah butuh tandatangan Pak RT kan," terangnya.

Di sinilah masalah baru muncul. Ketua RT menolak memberikan tanda tangan diberkas kepindahan Yai Mim.

Pak RT menyebut, Yai Mim ditolak menjadi warga Perumahan Joyogran. Penolakan itu disebut datang dari warga setempat.

"Begini Pak Yai Mim, Anda ini ditolak jadi warga sini, saya tidak mau tanda tangan itu. Bukan saya yang nolak tapi seluruh warga," kata Yai Mim menirukan ucapan Ketua RT.

Bahkan, ada surat yang sudah ditandatangani menyatakan warga menolak Yai Mim dan istri tinggal di lingkungan Joyogran.

Yai Mim menyebut, penolakan itu diinisiasi oleh Ketua RT, Ketua RW, Ketua Takmir, Sahara dan Sofian (suami Sahara).

"Tidak apa-apa, saya ditolak, diusir kalau itu kesepakatan warga. Jadi yang inisiatif untuk mengumpulkan warga adalah Pak RT dan Pak RW serta Ketua Takmir, Sahara dan suaminya," bebernya.

Yai Mim menambahkan, ada 25 orang yang menandatangani penolakan dirinya menjadi warga setempat.

Awal Mula Perseteruan Yai Mim dan Sahara

Perseteruan antartetangga itu terjadi bermula dari Sahara yang memarkirkan mobil di depan rumah Yai Mim.

Diketahui, Sahara memiliki usaha rental mobil, sehingga kendaraan yang disewakan itu acapkali terparkir di depan rumah Yai Mim dan di pinggir jalan sekitarnya.

Puncaknya pada 7 Agustus 2025. Rosida bahkan sempat berkali-kali membangunkan karyawan Sahara untuk memindahkan mobil.

Meski telah dibangunkan berulang kali, karyawan Sahara tak kunjung bangun dari tidurnya.

Rosida kemudian menghubungi Sahara hingga tiga kali. Akhirnya Sahara meminta Yai Mim untuk memindahkan mobil itu sendiri.

"Saya telepon kedua kalinya, 'Mbak ini anak-anak tetap gak bisa dibangunin', terus Bu Sahara tetap (bilang), 'bangunin Mbak sampai bisa'."

"Saya bangunin lagi untuk ketiga kalinya saya telepon dia 'Mbak, ini anak-anak gak bisa dibangunin', 'yaudah kalau gitu pindahin sendiri ya mobilnya'," paparnya menirukan ucapan Sahara.

Yai Mim dan Rosida memang punya akses ke garasi dan mengetahui letak penempatan kunci mobil lantaran Yai Mim kerap membantu aktivitas di rental milik Sahara tersebut.

Namun, saat Yai Mim berusaha memindahkan mobil rental itu, ia terlalu menekan gas sehingga menimbulkan suara keras.

Hal itulah yang membuat Sahara marah. Ia yang sedang tidur merasa terganggu dengan suara tersebut.

"Karena tempatnya itu ke bawah, ada jalan paving terus ke bawah, gasnya nekannya terlalu dalam (kesalahan injak gas) mengakibatkan bersuara keras," jelas Rosida.

Yai Mim menimpali, saat itu Sahara keluar dalam kondisi masih mengenakan pakaian yang terbuka.

"Jadi begitu mendengar suara mobil itu, Mbak Sahara ini langsung bangun dengan pakaian yang mohon maaf pendek," ucap Yai Mim.

Sambil marah, Sahara lantas menghubungi suaminya, Sofian.

Setelah dihubungi sang istri, Sofian langsung datang, ia juga melampiaskan kemarahannya.

"Pak Sofian datang marah-marah juga, 'ada apa ini?', gini bilang ke saya 'saya ini belum tidur'," kata Yai Mim menirukan ucapan Sofian.

Tak mau memperpanjang permasalahan, Yai Mim kemudian meminta maaf kepada Sahara dan Sofian.

Sahara pun menyambut baik, ia juga berbalik meminta maaf kepada tetangganya itu.

Tak hanya itu, Yai Mim dan Sahara ternyata sebelumnya juga pernah terlibat perselisihan.

Yai Mim pernah membuka lahan kosong di depan rumahnya yang niatnya untuk dijadikan tempat parkir mobil rental Sahara.

Ia sudah meminta izin kepada perangkat desa untuk membersihkan tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar tersebut.

"Saya bersihkan sendiri, saya bakar. Gara-gara pembakaran itu juga membuat banyak orang marah, mungkin," ungkapnya. 

Total biaya yang ia keluarkan untuk membersihkan lahan itu, termasuk memagarinya mencapai Rp12 juta. 

Ia kemudian meminta Sofian untuk membantu biaya membersihkan lahan itu Rp1 juta. Namun, Sofian menolak lantaran dinilai terlalu mahal.

"Setelah sudah jadi, saya bilang 'Pak alhamduillah sampeyan (Sofian) sudah punya parkir seluas ini."

"Tapi tolong Pak bantu ya Rp1 juta aja. Itu jawabnya begini, 'kemahalan Rp1 juta, kalau sama saya paling Rp400 ribu aja'," tandas Yai Mim.

Karena tak disepakati, Yai Mim kemudian meminta agar mobil rental milik Sahara tidak parkir di depan rumahnya. Namun ternyata, Sahara masih kerap parkir di depan rumah Yai Mim.

Masalah lain, Yai Mim dituduh cabul oleh Sahara. Kejadiannya saat anak Sahara bermain ke rumah Yai Min.

Sahara yang mengetahui Rosida tengah pergi haji menyusul anaknya sembari membawa makanan.

Namun, ia malah mengunci pintu rumah Yai Mim dari dalam.

Meski telah diprotes Yai Mim, Sahara beralasan hal itu dilakukan agar anaknya tidak keluar.

Setelahnya Yai Mim naik ke lantai tiga rumahnya untuk mencuci baju dan mengenakan celana pendek.

Akan tetapi, Sahara tiba-tiba naik dan berteriak menyebut Yai Mim cabul.

Kejadian ini menjadi satu di antara alasan Yai Mim diusir dari perumahan tempat tinggalnya.

"Ibu Sahara melihat laki-laki berpakaian mengumbar aurat itu sama dengan melakukan pencabulan."

"Buktinya saya itu diusir dari kampung situ alasannya antara lain karena melakukan pencabulan dengan membuka aurat," tukasnya.

Tuduhan cabul itu juga sempat tersebar di video yang diunggah Sahara.

Dalan unggahan tersebut, Sahara menyebut tetangganya itu sebagai dosen cabul di hadapan mahasiswa yang saat itu berkunjung ke rumah Yai Min.

“Ada apa kalian disuruh ke sini? Ini mahasiswa UIN semua, jangan pergi kalian. Kenapa? Ini dosen kalian yang cabul itu, dia cabulin saya,” ujar Nurul Sahara dalam video tersebut.

Mendengar tudingan itu, Yai Mim justru menanggapi dengan tenang. Ia balik bertanya kepada Sahara.

“Dengarin ya, kapan saya nyabulin kamu?” balas Yai Mim.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Yai Mim Ungkap Kronologi Diusir dari Rumahnya usai Berseteru dengan Sahara, Pak RT: Ditolak Warga.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved