Berita Viral

Sosok Muhammad Khobir, Kepsek SD di Jember Tendang 3 Siswa Hingga Terluka Parah, Dikenal Guru Baik

Mengenal sosok Muhammad Khobir, Kepala Sekolah Dasar Negeri Sanenrejo 02 Kecamatan Tempurejo Jember, Jawa Timur menganiaya

TribunJatim.com/Imam Nawawi
KEPSEK DIDUGA ANIAYA MURID - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sanenrejo 02 Kecamatan Tempurejo Jember, Jawa Timur, Sabtu (27/9/2025) Kasus Kepala SD aniaya tiga murid diselesaikan secara kekeluargaan. 

"Aktivitas sekolah berjalan normal seperti biasa dan kegiatan belajar mengajar berjalan baik. Kami telah mengkondisikan yang terbaik untuk anak-anak," tuturnya.

Bukan Pertama Aniaya Siswa

Kapolsek Tempurejo, AKP Heri Supadmo, mengungkapan bahwa Khobir pernah melakukan pemukulan terhadap murid saat menjabat Kepala SDN di Desa Curahnongko pada 2023.

"Pelaku pernah melakukan penganiayaan yang sama terhadap muridnya. Namun, pada saat itu oleh orang tua murid tidak dilaporkan ke polisi," ungkap AKP Heri, Sabtu (27/9/2025).

Menurutnya, saat itu perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan, sehingga tidak sampai ditangani polisi.

"Motifnya sama, ketika itu muridnya ramai di kelas, yang bersangkutan emosi hingga melakukan pemukulan terhadap siswa," ucap AKP Heri.

Kronologi Dugaan Penganiayaan Peristiwa bermula saat siswa mengikuti ujian praktik mata pelajaran agama dengan menggunakan ponsel. Guru pengampu, yang merupakan putri dari kepala sekolah, meninggalkan kelas karena murid-murid dinilai tidak bisa diatur. 

"Anak-anak itu ramai enggak bisa diatur sama guru agamanya yang kebetulan adalah putri dari Bapak Kepala Sekolah. Akhirnya bu guru itu kalau gak salah marah, ngambek sama anak-anak, dan kembali ke kantor meninggalkan anak-anak di kelas,” kata Intan Wahyu, orangtua salah satu korban, Sabtu (27/9/2025).

Beberapa siswi menyusul guru tersebut ke kantor untuk membujuk kembali ke kelas. Namun, guru meminta agar siswa laki-laki yang membuat keributan meminta maaf terlebih dahulu, tetapi mereka menolak.

“Akhirnya Bapak Kepala Sekolah datang ke kelas V langsung marah-marah mengatakan hal-hal yang tidak pantas ke anak-anak. Habis itu datang ke meja yang paling pojok lalu memukul, menendang,” lanjut Intan. 

Menurut Intan, putranya ditendang, AD juga mengalami tendangan, sementara FU ditampar. Akibatnya, AD mengalami luka cukup parah, sedangkan anaknya mengalami trauma ringan. 

“Sekarang sih kondisi anak saya sudah membaik, sudah bisa diberikan pengertian, sudah mau sekolah. Karena kebetulan kan Bapak Kepala Sekolahnya juga sudah tidak ada di sini,” ujar Intan. Ia mengaku kecewa terhadap peristiwa kekerasan tersebut. 

“Kalau anak nakal, cara mendidiknya bukan dengan fisik. Kami dari pihak wali murid berharap Dinas Pendidikan bisa benar-benar mengevaluasi. Jangan hanya dimutasi, tapi perlu ada tindakan yang lebih tegas agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kini pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan Jember, kabarnya telah melakukan mediasi bersama wali murid korban penganiayaan itu supaya perkara ini diselesaikan secara damai.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved